Nama   : Artika Putri Zulfa

Kelas   : VIII C

Sekolah: SMP Negeri 1 Padang

" />

Mimpi Generasi Penerus Bangsa, Mimpi Indonesia

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Nama   : Artika Putri Zulfa

Kelas   : VIII C

Sekolah: SMP Negeri 1 Padang

‘’Jika Anda berhenti bermimpi, maka Anda berhenti untuk hidup’’—Malcom Forbes.

Maksudnya. Jika kita tidak memilki mimpi, maka kita tidak memiliki tujuan hidup. Mimpi dapat disebut tujuan hidup kita nantinya. Entah akan jadi apa kita nantinya jika kita tidak memiliki tujuan hidup, yaitu mimpi-mimpi kita yang berharga. Jika kita memiliki mimpi, kejarlah mimpi itu setinggi langit hingga kita berhasil mencapainya.

Tidak terasa sudah 74 tahun lamanya Indonesia merdeka. Walaupun saya masih 14 tahun hidup di dunia ini, saya sangat yakin bahwa banyak sekali peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi saat menjelang kemerdekaan.

74 tahun yang lalu, Indonesia terbebas dari penjajahan dan menyatakan bahwa Indonesia telah merdeka. Perjuangan pahlawan mempertahankan kemerdekaan bukanlah upaya yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Sebuah negara yang lahir dari sebuah perjuangan dan kerja keras pendahulu. Bahkan para pejuang banyak yang telah gugur di medan perang hanya untuk mencapai cita-cita Indonesia. Meski sudah 74 tahun merdeka, bukan berarti kita hanya sekedar menikmati tanpa kerja keras untuk mempertahankan perjuangan. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus mengenang dan mendukung perjuangan mereka terdahulu dengan memiliki impian yang harus diwujudkan, berusaha meraihnya dengan tekad belajar sungguh-sungguh.

Keinginan sebagai penerus bangsa yang masih mengenyam dunia pendidikan di sekolah menengah pertama, kita ingin Indonesia ini maju. Setiap warga negara harus mempunyai sikap bertanggung jawab, disiplin, jujur, bekerja keras, dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan sikap itu kita bisa mewujudkan mimpi untuk Indonesia agar lebih baik kedepannya.

Mimpi dan semangat hidup yang tinggi diperlukan untuk perubahan Indonesia kedepannya. Mimpi itu bukanlah sekedar mimpi belaka, juga dengan mimpi anak-anak Indonesia. Seperti anak-anak di wilayah perbatasan Indonesia yang sangat berambisi untuk memakmurkan kehidupannya. Ingin merasakan bagaimana menjadi seorang siswa yang duduk di bangku sekolah dengan seragam rapi, bersih dan dikelilingi beragam buku bacaan. Jauh dari lingkungan perkotaan, membuat anak-anak wilayah perbatasan belum merasakan kesetaraan pendidikan. Karena masalah perekonomian, banyak diantara anak-anak perbatasan itu memutuskan sekolah dan mengubur mimpi-mimpi berharga itu.

Di sekolah, guru mengajari kita akan pentingnya impian untuk masa depan. Karena tanpa mimpi akan menjadi apa kita nanti. Yang paling buruk, hidup kita tidak memiliki tujuan. Anak anak yang memilki mimpi, karakter, tekad kuat, serta selalu berusaha, berhak mendapatkan kemudahan bersekolah tanpa biaya apapun. Kita yakin, bahwa mereka mampu berprestasi dan mewujudkan mimpi untuk masa depan Indonesia.

Sebenarnya, pendidikan bukanlah momok yang sangat menakutkan lagi bagi mereka yang beranggapan kalau pendidikan itu penting. Hal itu tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk memajukan pendidikan Indonesia. Seharusnya pemerintah memberikan SDM tanpa membeda-bedakan antara anak-anak perbatasan wilayah Indonesia dengan anak-anak yang sekolah di perkotaan. Jangan sampai terjadi perpecahan karena perbedaan status, ras, suku dan bangsa.

Untuk mewujudkan mimpi, kita harus memiliki karakter yang baik. Banyak kaum terpelajar tetapi tidak memilki karakter seperti seorang terpelajar. Misalnya, seorang pelajar yang ingin meraih sesuatu tetapi dengan cara yang pintas hingga mengorbankan orang lain. Tidak sedikit juga siswa yang mencontek saat ujian hanya untuk mendapat nilai yang bagus. Mencontek berarti kita tidak jujur. Kita tidak yakin dengan kemampuan kita. Apa gunanya mencontek? Biarlah nilai kita biasa-biasa saja, tapi merupakan hasil kerja sendiri. Daripada nilai bagus tapi hasil dari mencontek.

Mencontek sama saja dengan mencuri. Misalnya, di saat kita besar nanti kita menjadi orang besar karena kepandaian kita. Tapi, saat ada yang menguji kita, kita tidak tahu apa-apa. Itu adalah salah salah satu akibat dari mencontek.

Selain itu, ternyata masih banyak kasus pem-bully-an saat ini. Baik itu secara langsung, maupun melalui media sosial. Hal itu pastinya membuat sang korban menjadi down, stress, dan murung terus menerus. Dan yang paling parahnya, bisa membuat sang korban tidak ada semangat hidup sehingga mencoba untuk bunuh diri. Sikap pem-bully-an itu bukan merupakan karakter yang baik untuk seorang anak sekolah. Bukankah hal itu tidak mencerminkan karakter seorang terpelajar?

Sebagai anak Indonesia, saya sangat menginginkan Indonesia terbebas dari para koruptor. Apakah teman-teman tahu? Indonesia termasuk salah satu negara dengan angka korupsi yang tinggi. Padahal, Indonesia merupakan sebuah negara yang religius dan mewajibkan seluruh warga negaranya memiliki dan meyakini 1 agama. Saya ingin kita semua dapat memberantas korupsi dari Indonesia, terutama bagi anak anak muda yang masih memiliki banyak peluang untuk terus berkarya.

Saya juga sangat menginginkan hukum di Indonesia ditegakkan dengan seadil-adilnya. Tidak memandang status, jabatan, kecil atau besarnya masyarakat. Seseorang yang salah hendaknya diberikan hukuman dengan seadil-adilnya dan sesuai dengan tingkatan kesalahannya. Karena, banyak orang dengan kesalahan kecil diberikan hukuman yang berat dan orang dengan kesalahan yang besar diberikan hukuman yang ringan. Misalnya, seorang yang tertangkap mencuri diberikan hukuman dengan fasilitas yang sangat terbatas. Sedangkan seorang pejabat yang korupsi diberikan hukuman ringan dengan fasilitas serba berkecukupan. Mengapa hukum dibuat bertele-tele seperti itu?

Sebenarnya, masih banyak lagi mimpi-mimpi untuk Indonesia di masa depan. Kita ingin negeri ini melahirkan anak-anak muda yang terdidik. Anak-anak yang terdidik akan menciptakan perubahan yang positif terhadap Indonesia. Sebuah harapan, mimpi kecil, dan cita-cita tidak ada batasnya. Semua anak Indonesia berhak untuk bermimpi dan mewujudkannya. Walaupun banyak rintangan dan pengorbanan, baik waktu, materi, fisik, dan pikiran kita, jika kita ingin meraih impian tersebut kita harus mau bersusah payah dahulu.

Teman, sebagai generasi penerus bangsa, kita mestinya harus bermimpi untuk kemajuan bangsa Indonesia ini nantinya dan berusaha untuk mewujudkannya. Walaupun terkadang, kita takut kalau kalau mimpi tidak dapat terwujud. Tapi karena adanya dorongan serta keinginan anak-anak Indonesia yang juga memilki impian, kita akan berusaha mewujudkan mimpiku untuk Indonesia yang maju, damai, aman, dan sejahtera bersama dengan anak-anak Indonesia lainnya yang juga berusaha.

Teman-teman, jangan pernah melupakan doa-doa untuk leluhur kita dan mimpi mereka yang menginginkan kemerdekaan Indonesia. Sekarang, kita harus melanjutkan mimpi para pejuang. Kita harus memajukan Indonesia dengan mimpi kita, generasi penerus bangsa. Dan sangat patut kita mengatakan’’Saya bangga menjadi anak Indonesia, dan saya sangat bersyukur karena terlahir sebagai anak Idonesia.’’

MAJULAH INDONESIAKU!



Terkait