(Feature Purna Tugas) Melepas Ilham dan Meneladani Semangat Progresifnya

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Bagi seorang pekerja, 36 tahun masa kerja bisa jadi hanyalah mengenai waktu. Seseorang bekerja karena waktu mungkin menjalani pekerjaan hanya karena waktu saja: pagi berangkat sore pulang, dan rutinitas berjalan menahun sampai masa pensiun datang. Di ketika itu, bekerja dan pengabdian di dalamnya tak lebih dimaknai sebagai perjalanan rutinitas waktu hingga momen pensiun ""menghakimi".

Namun demikian, hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi Ilham, mantan Kasubdit PAI pada SD/SDLB. Di awal September 2022, Ilham mengakhiri dharma bhakti 36 tahun bekerja di Kementerian Agama dengan catatan keteladanan yang patut dipertimbangkan bersama. Secara keseluruhan, dia berkarir di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam dari awal hingga pensiunnya.

Putra daerah Bugis dari pasangan Ilias Kodir dan Halidjah ini memulai pendidikan dasarnya di SDN Lagoa 06 Petang Jakarta. Masa remaja ia lalui di dua tempat, bahkan lintas wilayah, yakni di SMP PGRI 7 Banjarmasin (lulus tahun 1982) dan SMA Al Khairiyah Lagoa, kembali ke Jakarta.

Sementara itu, pendidikan sarjana ia tempuh di Universitas 17 Agustus 1945 pada Jurusan Administrasi Negara, tahun lulus 1997. Gelar Magister Pendidikan diraih Ilham pada tahun 2002 dari Universitas Negeri Makassar, tepatnya pada Jurusan Manajemen Pendidikan.

Awal karier Ilham sebagai PNS dimulai sebagai staf pegawai Kementerian Agama RI tahun 1986. Pada bulan Maret 2006, ia diangkat menjadi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Peraturan dan Perundang-undangan pada unit kerja Bagian Kepegawaian. Tahun 2009, ia menjabat sebagai kasubag Bagian Umum masih pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Pada tahun 2011, Ilham mulai menjabat sebagai Kepala Seksi Sarana Prasarana dan Kelembagaan pada Sub Direktorat Pendidikan Diniyah. Setelah empat tahun berkecimpung di Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ilham mulai menjabat sebagai Kepala Seksi Kesantrian pada tahun 2015. Berselang dua tahun kemudian, pada tahun 2017, Ilham mendapat promosi jabatan sebagai Kepala Subdit PAI pada SD/SDLB pada Direktorat Pendidikan Agama Islam hingga tahun 2022 (memasuki masa purna bakti).

Selama 36 tahun menekuni karier sebagai PNS di Kementerian Agama RI, pria yang menikahi wanita asal Cilacap Bernama Widiyastuti pada tahun 1999 dan pernah aktif di Ikatan Alumni UNTAG Jakarta sebagai Ketua Badan Kerjasama Antar Lembaga ini, sudah mendapatkan tiga penghargaan resmi dari Presiden RI yakni Satya Lencana Karya Satya X, XX, dan XXX tahun. Ia pernah pula mendapat penghargaan sebagai panitia Petugas Haji Indonesia non kloter dari Menteri Agama RI.

Tidak ada sedu sedan melepasnya saat seremoni sederhana dilangsungkan di Direktorat Pendidikan Islam pada Selasa (6/9). Namun, hal demikian bukan berarti tiadanya rasa kehilangan karena pensiunnya. Direktorat Pendidikan Agama Islam melepas Ilham dengan kebanggaan, apresiatif, dan catatan untuk meneladani sikap progresifnya.

Hal demikian terjadi setidaknya karena beberapa hal, di antaranya karena Pak Ilham, demikian kolega di Direktorat PAI memanggilnya, menjalani tugas selalu dengan hati dan semangat untuk maju. Ilham bekerja dengan memperhatikan detil pekerjaan, mengelolanya dengan semangat kerja tim (team work) yang saling mendukung dan menghargai, serta mengedepankan adaptasi terhadap ide kemajuan.

Tugas dan amanah selaku Kasubag Hukum dan Perundangan membentuknya sebagai individu dan pekerja yang memperhatikan detil pekerjaan, prosedur, dan regulasi yang diperlukan dalam sebuah pekerjaan.

Selain menekankan ketekunan dan semangat untuk maju, Ilham juga adalah pribadi yang mengedepankan kejujuran. "Kejujuran merupakan bagian penting dari pekerjaan. Kejujuran perlu menjadi dasar setiap pekerjaan dan interaksi di kantor karena kejujuran adalah fondasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan atau hubungan antarsesama pegawai," katanya (6/9/2022).

Ketekunan, kejujuran, dan semangat untuk bekerja progresif membangun dedikasi dan keuletan untuk bekerja dan berinovasi dalam diri Ilham. Salah satu capaian penting dalam karirnya adalah mendorong dan mewujudkan sistem pelaporan Ujian Sekolah (US) PAI di sekolah. Ujian Sekolah PAI menjadi tugas tambahan yang diemban Subdit Pai pada SD/SDLB. Pada mulanya, data mengenai US sulit untuk ditemukan per daerah sekaligus rekonsiliasi data nasionalnya.

Akibatnya, sulit untuk memetakan hasil dan tindak lanjut dari data US PAI tersebut. Melalui inisaitifnya, pada pertengahan tahun 2021 hingga awal 2022, Ilham beserta tim mengembangkan database US PAI tersebut. Kini, data US PAI berupa alur penyerahan data yang terintegrasi dari Sekolah – Kankemenag – Kanwil – hingga Direktorat PAI.
Karya di US PAI adalah salah satu yang membuatnya menjadi figur yang cukup kreatif dan menginspirasi.

Agus Sholeh, Kasubdit PAI pada SMP/SMPLB memberikan pendapatnya tentang Ilham dan masa darma baktinya. "Pak Ilham adalah rekan kerja yang menginspirasi untuk ketuntasan dan kejelasan pekerjaan. Selama bekerja sama dengan P Ilham, saya merasa mendapatkan semangat dan dorongan positif tersendiri untuk bersama memikirkan dan berbuat terbaik bagi Pendidikan Agama Islam," ujarnya.

Dengan pensiunnya Ilham, rasa kehilangan tentu saja dirasakan banyak pihak dan rekan kerja, salah satunya adalah Mang Kutub. "Saya merasa kehilangan dengan pensiunnya P Ilham," kata Kutub, pramusaji yang bekerja untuk Direktorat PAI. "P Ilham memang tegas orangnya, tapi juga sering becanda dan menyapa dengan ramah dalam keseharian di kantor," tambahnya.

Sebagai pribadi, tentu saja Ilham bukan sebuah kesempurnaan, dia juga merasa masih banyak yang harus diselesaikan. "Saya cenderung katakan apa yang saya rasakan, apa adanya saja. Mungkin sikap demikian bisa menimbulkan salah paham dan tidak bisa diterima. Saya mohon maaf atas sikap saya tersebut," pintanya.

"Saya merasa masih banyak yang belum saya selesaikan, salah satunya adalah tentang kompetensi membaca Al Qur'an pada siswa. Jujur saya merasa risau dengan kompetensi ini, terlebih data terkait hal ini sangat memprihatinkan. Menurut data mengenai kompetensi membaca Al Qur'an muslim Indonesia Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada awal tahun ini, diketahui terdapat 65 persen dari populasi yang disampling yang kemampuan baca Al Qur'annya sangat rendah atau belum mampu. Para pelajar kita jelas menjadi bagian dari angka tersebut, sayangnya saya merasa belum banyak berbuat untuk kondisi ini. Saya harapkan dan percaya, figur pengganti saya di Subdit PAI pada SD/SDLB dan kawan-kawan yang masih aktif di Direktorat PAI mampu bekerja dan berkarya lebih baik dari saya," sambungnya.

Kisah tentang perjalanan dan capaian Pak Ilham dalam bentuk feature ini bisa jadi adalah sebentuk memori jabatan dalam kemasan baru. Pengabdiannya cukup panjang, dan banyak hal yang dapat diteladani di dalamnya. Pengabdian panjang Pak Ilham akan terus dikenang, seiring dengan keharusan untuk terus beradaptasi dengan perkembangan dan tantangan baru. (SubditSD/SDLB)

Editor: Saiful Maarif



Terkait