Bahas Problem GPAI, Kemenag DIY Optimalkan Peran Data

Pembahasan Data Guru PAI

Yogyakarta (PAI) -– Tantangan dalam pengelolaan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) semakin komplek seiring perubahan regulasi dan penyesuaian kebijakan. Berbagai masalah tersebut diantaranya sinkronisasi aplikasi Siaga dengan Emis dan Pusdatin, masih banyak GPAI yang gagap teknologi sampai pada sistem pembayaran PPPK dan insentif serta TPG Non PNS masih ada berbagai kendala.

Kendala yang dihadapi terkait dengan ketersediaan anggaran harus disikapi dengan bijak karena situasi dan kondisi yang ada. Untuk itu diperlukan cara dan strategi guna mencari solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan tersebut.  

Dalam rangka membahas problema Guru PAI,Tim PAI Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan pertemuan sambung rasa atau dengar pendapat diantara para pemangku kepentingan.

Giat ini dilaksanakan oleh Tim PAI Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam pada Rabu (7/8/2024). Tujuan giat ini adalah pertemuan koordinasi sekaligus dengar pendapat dengan para operator dan admin Siaga Kantor Kementerian Agama se DIY. Bertempat di Ruang Rapat V lantai 3 Kantor Wilayah, Ketua Tim PAI Edy Purwanto didampingi perencana bidang Yeni Retnowati dan para pelaksana tim PAI Muhtadin, Putri Kumalatsani dan Khusnul Anam menyambut kedatangan para pejuang PAI tersebut.

Dalam sambutan awal, atas nama Kepala Bidang Pakis, Katim PAI Edy mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran para admin Kabko.

“Bapak Ibu ini merupakan garda terdepan untuk membantu nasib para GPAI, walaupun para guru kadang tidak tahu besarnya jasa para admin, maka insya Allah Bapak Ibu akan mendapat imbalan pahala yang besar dan masuk surga paling dulu,” tutur Katim Edy.

Dalam pembahasan beberapa permasalahan, pelaksana Muhtadin memimpin rapat dengar pendapat dengan telah mempersiapkan poin-poin penting yang akan dibicarakan.

“Keputusan kebijakan anggaran harus kita pegang, jangan sampai ada kabupaten kota yang berbeda,” ungkap Muhtadin.

Setelah pembahasan berbagai hal,masing-masing admin memberikan usulan dan tanggapan yang pada dasarnya mencari Solusi terbaik setiap masalah. (edp)



Terkait