10 Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

(suber foto: Republika.co.id)

 

Tahukah anda bahwa anak dibawah usia 10 tahun sudah bisa berpikir dan menilai hal-hal yang mereka lihat atau mereka dengar. Hal seperti ini yang membuat orang tua dan guru harus bekerja secara ekstra.

Lalu bagaimana Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini yang efektif sehingga menjadi pribadi yang berkarakter ?

1. Bersikap Konsisten

Anak cenderung melihat apa yang anda lakukan. Pembangunan karakter bisa dimulai dari sikap konsisten yang anda tunjukan dan lakukan. Dimana anak akan melakukan apa yang anda perintahkan. Anak akan sebel atau marah apabila anda tidak konsisten dalam mendidik atau memberikan nasihat.

2. Pendidikan Keagamaan

Dimanapun anda berada, pendidikan agama penting untuk dikenalkan. Agar mereka mengenal Tuhan, bagaimana beribadah dan memiliki keyakinan harus ditanaman dari kecil.

Semakin dini anda menanaman hal ini pada seorang anak, maka akan semakin kuat iman mereka, terutama ketika mereka sudah mengalami pubertas nantinya. 

3. Pembiasaan dari Kecil

Anda harus tahu bahwa anak yang sudah dididik sejak kecil dengan kebiasaan yang baik, ketika besar mereka akan terbiasa dengan pendidikan yang baik tersebut. Jika memang mereka berbuat salah, maka anak akan menghentikan dan berusaha tidak mengulang.

Misalnya saat makan menggunakan tangan kanan, berdoa, berbicara sopan dan perlahan, serta duduk dengan teratur. Hal kecil seperti ini akan mempengaruhi tata krama mereka ketika besar.

4. Anak adalah Peniru yang Baik

Anda harus memahami bahwa anak adalah seorang ahli peniru. Ketika anda mendidik anak sejak dini, secara tidak langsung anak anda akan melihat sikap dan perilaku anda kembali. Karena anak-anak sangat mudah belajar dan juga meniru. Apa yang mereka lihat maka akan ditiru tanpa tahu baik atau buruk.

5. Tidak Memanjakan

Setiap orang tua ingin memanjakan anaknya.  Bagi mereka anak adalah harta yang berharga dan apapun yang mereka inginkan dan membuatnya bahagia bisa membuat anda bahagia.

Namum anak yang hanya bisa merengek dan meminta akan menjadi anak yang lemah, cepat putus asa, dan egois. Cobalah jangan selalu memberikan mainan atau apa yang mereka inginkan. Sedih memang melihat mereka menangis, namun anda akan tahu bahwa itu baik untuk anak-anak

6. Lakukan Hal Kecil

Tahukah anda bahwa hal kecil bagi anda belum tentu kecil bagi mereka. Oleh karena itu, pembiasaan melakukan hal kecil sejak dini akan berdampak kepada anak dalam kurun waktu yang lama hingga ia beranjak remaja. Antara lain salaman, cium tangan, dan berdoa.

7. Berbagi itu Penting

Anak-anak harus dibiasakan untuk berbagi, bukan meminta. Karena anak-anak yang dibiasakan berbagi, maka dia akan menjadi orang yang dermawan, social dan banyak kawan. Sedangkan anak yang terbiasa meminta, maka ini akan membuat mereka menjadi pribadi yang pelit dan tidak menghargai orang lain.

8. Nyatakan Salah Jika Memang Salah

Apa anda tahu bahwa dengan membela anak yang salah anda telah sengaja membuat anak menjadi seseorang yang pengecut ? karena sikap ini akan membentuk mereka bukan anak yang “tangguh”, tapi “losser”. Tentu saja, anda pasti merasa sedih jika mendengar orang lain berkata buruk akan anak anda.

9. Berkelanjutan

Anak anda sudah tambah besar ? atau anda merasa bahwa ia sudah cukup mengerti apa yang anda ajarkan. Lantas anda berhenti begitu saja mendidik dan menanamkan karakter pada mereka ? jawabannya tentu saja salah. Dimana mendidik anak-anak haruslah berkelanjutan hingga mereka dewasa. Ketika anda memutuskan untuk menjadi orang tua, maka jalankan tanggung jawab tersebut dan jangan biarkan anak anda lepas dari pengawasan.

10. Tanamkan Pada Semua Anak

 Pendidikan karakter harus berlaku untuk semua. Tidak boleh pilih kasih diantara anak. Problem ini biasa muncul pada orang tua yang memiliki anak lebih dari dua. Hal ini terjadi agar semua anak terbentuk karakternya secara merata, meskipun tingkat tantangannya berbeda.



Terkait