Oleh: Muhammad Ridho Ariyansyah

(SMPN 1 Grogol, Kediri, Jatim – Penguatan Wawasan Islam Rahmatan Lil Alamin" />

Beruntungnya Kita yang Jujur

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Oleh: Muhammad Ridho Ariyansyah

(SMPN 1 Grogol, Kediri, Jatim – Penguatan Wawasan Islam Rahmatan Lil Alamin II Surabaya, 2019)

Kejujuran adalah perbuatan yang mulia dan patut kita jadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Jujur berarti kesesuaian sikap antara perkataan dengan perbuatan. Jujur juga berarti berkata apa adanya sesuai kenyataan. Jadi, kalau kita telah berbuat kesalahan atau kejahatan sekecil, sebesar, dan sesepele apapun itu menurut kita, kita harus mengakuinya.

Mari kita lihat ilustrasi berikut ini. Dikisahkan, ada dua orang anak yang menemukan dompet di pinggir jalan. Kemudian, diambillah dompet tersebut. Pada saat dompet tersebut dibuka, ternyata di dalam dompet tersebut terdapat uang yang berjumlah ratusan bahkan jutaan ribu rupiah. Lalu anak itu pun terkejut. Ia bingung mau diapakan dompet dan uang tersebut. Di satu sisi temannya bernafsu untuk mengambil uang yang ada di dompet tersebut kemudian dompetnya ditinggalkan di tempat ia menemukan dompet tersebut.

Namun di sisi lain, ia teringat akan nasehat gurunya: “Bila kamu berbuat dan berkata jujur dalam posisi apapun itu, maka kelak kamu tidak akan rugi akan pebuatanmu itu.”

Pada saat anak itu sedang kebingungan, datanglah seseorang yang bingung seperti mencari-cari barang yang hilang. Kemudian anak itu bertanya kepada orang tersebut. “Bapak sedang mencari apa?” Tanya anak tersebut. Kemudian orang itu pun menjawab “Bapak sedang mencari dompet bapak yang jatuh nak.” Tanpa berfikir lagi, anak tersebut segera memberikan dompet tersebut dengan utuh.

Orang tersebut tentu saja sangat berterima kasih kepada dua anak tadi, ”Terima kasih nak, karena kalian sudah menemukan dompet bapak. Bapak sangat memerlukan uang yang ada di dompet ini untuk membayar operasi anak bapak yang sedang sakit,” ujar orang tersebut.  

Bapak paruh baya tersebut mengucap syukur berulang kali dengan ditemukannya dompet yang dicari-carinya sekian lama. Sebagai orang tua yang akan menghadapi biaya operasi anaknya, ia sangat memerlukan dompet yang hilang tersebut.

Setelah mengucapkan terima kasih, orang tersebut pun segera pergi ke rumah sakit. Anak-anak itu pun bersyukur karena ia masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk melakukan suatu kebaikan. Anak itu pun menasehati temannya yang membujuk dia untuk mengambil uang dalam dompet tadi, agar ia tidak berbuat seperti yang ia katakan. Karena seesungguhnya itu adalah perbuatan yang tercela.

Demikian contoh dari perbuatan jujur dalam kehidupan sehari-hari dan patut kita contoh. Dari kisah tersebut, yang dapat kita ambil hikmahnya adalah:

  1. Kejujuran merupakan perbuatan yang mulia
  2. Berfikirlah sebelum bertindak
  3. Selalu bersyukur akan segala hal yang diberikan oleh tuhan
  4. Berterima kasihlah atas bantuan yang telah diberikan oleh siapapun
  5. Tuntunlah temanmu ke jalan yang benar bila dia sedang berada di jalan yang salah.

Jujur memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sesungguhnya orang yang berperilaku jujur ialah orang-orang yang beruntung. Banyak orang yang jujur menjadi sukses. Bukan hanya sukses dalam pekerjaan, melainkan sukses dalam segala hal dalam dunia dan akhiratnya. Sekarang banyak orang yang sukses dalam dunia namun gagal dalam akhiratnya.

Rata-rata orang tersebut tergolong dalam orang-orang yang tidak jujur. Misalnya, disaat ia masih hidup, ia sering berbuat curang dengan siapapun seperti curang dalam berdagang, korupsi, dan yang paling tercela lagi adalah curang dalam beragama. Contohnya, ada seorang muslimin yang sedang menyembah patung. Itu merupakan perbuatan yang sangat tercela.Jika kamu curang kepada seseorang, maka kamu telah menghianati tuhanmu, dan orang yang melakukan hal tersebut dosanya besar.

Kemudian ada lagi perbuatan curang yang melibatkan orang yang tidak bersalah, yaitu fitnah. Fitnah adalah suatu perbuatan yang sangat hina sekali di mata tuhan. Perbuatan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan dan dosa fitnah pastinya lebih besar daripada dosa seorang pembunuh. Coba bayangkan seberapa besarkah dosa orang yang menebar fitnah? Dan seberat apa hukuman yang akan diberikan kepada orang yang menebar fitnah? Sesungguhnya orang yang memiliki jiwa pemfitnah berarti ialah keturunan Abu Lahab.

Memang, pelaku perbuatan fitnah tidak dihukum. Tapi, kenapa pelaku pembunuhan itu dihukum? Dan mengapa orang berbuat fitnah itu tidak dipenjara sedangkan orang yang membunuh seseorang dipenjara? Kita mungkin mengenal pelaku penyebar hoax yang banyak ditangkap dan dihukum. Namun, hukum tidak secara gamblang menyatakan sebagai pemfitnah, hukum hanya menyebutnya penyebar hoax. Padahal, dampak yang diakibatkan penyebaran fitnah itu sangat berbahaya dan bisa merusak banyak hal. 

Maka kita harus pandai-pandai untuk berfikir tentang hal ini. Kita harus meyakini bahwa bolehlah di dunia orang yang menebar fitnah itu lolos tidak mendapat hukuman, namun kelak dia akan menemui kehancuran di akhirat nanti karena dihukum oleh Allah SWT.

Setelah contoh-contoh perbuatan tidak jujur, perbuatan jujur juga mempunyai berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  • Jujur adalah kunci kesuksessan
  • Jujur dapat menuntun kita ke jalan yang benar
  • Jujur merupakan salah satu jalan untuk kita untuk menuju ke surga
  • Jujur dapat membantu kita dalam kesusahan
  • Kejujuran dapat mendekatkan kita kepada sang pencipta
  • Bila kita jujur, banyak orang yang akan mendekati atau menjadi teman kita.
  • Orang yang jujur akan tenang dalam kehidupannya karena ia tidak memiliki salah kepada orang lain atas perilakunya, dan lain-lain

Demikian artikel tentang kejujuran yang dapat saya sampaikan. Kesimpulannya adalah bila kita berperilaku jujur, maka hidup kita akan tenang, bermanfaat dan berguna bagi masyarakat. Dan kejujuran merupakan kunci dari kesuksessan. Mari kita terapkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari dan janganlah kita menjadi orang yang pembohong.



Terkait