Oleh: Haura Syifa Ilmi

(SMP Negeri 3 Wonosari, Boalemo, Gorontalo)

Setiap orang pasti memiliki harapan" />

Mimpiku Untuk Indonesia

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Oleh: Haura Syifa Ilmi

(SMP Negeri 3 Wonosari, Boalemo, Gorontalo)

Setiap orang pasti memiliki harapan dan impian. Begitu juga saya. Saya memiliki impian untuk menjadi seorang dokter. Untuk mewujudkan impian tersebut, saya harus belajar lebih giat dan bersungguh-sungguh.

Begitu juga dengan kita. Sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk menuntut ilmu, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr yang artinya : “ Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan.”

Dalam menggapai sebuah impian, kita harus bersabar karena dalam meraih kesuksesan pasti kita akan mendapatkan begitu banyak halangan dan rintangan.

Impian adalah cita-cita, dan cita-cita mengajarkan kepada kita untuk lebih bekerja keras. Kuatkan tekad dan selalu berdoa. Dengan dukungan kedua orang tua saya percaya pasti bisa mewujudkan impian tersebut. Begitu juga dengan impian saya untuk Indonesia.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Negara Indonesia terkenal akan kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Dimulai dari hasil hutan Indonesia, kakayaan laut, hasil tambang yang melimpah juga keanekaragaman flora, dan fauna. Selain kekayaan alam, Indonesia juga kaya akan suku, budaya juga adat istiadat.

Menurut sensus BPS, pada tahun 2010 di Indonesia terdapat sekitar 1340 suku bangsa atau 300 kelompok etnik. Dengan budaya yang berbeda pada masing-masing suku. Contoh suku bangsa yang ada di Indonesia seperti suku Jawa, Sunda, Melayu, Dayak, Minahasa, Gorontalo, suku Asmar, dan masih banyak lagi.

Rakyat Indonesia terkenal akan adat istiadatnya yang berbeda-beda seperti Ngaben di Bali, upacara Kasadu Bromo, Rambu Solo, dan adu kerbau di Toraja, Upacara Bakar Tongkang di Riau, dan Dikili dari Gorontalo.

Dikili adalah sebuah tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Gorontalo dalam memperingati hari kelahiran nabi Muhammad saw. atau peringatan Maulid nabi Muhammad saw.

Kita sebagai anak bangsa haruslah bangga dengan budaya, adat istiadat, dan keragaman suku bangsa yang ada di negeri kita dengan mempelajari dan melestarikan budaya tersebut. Bukan dengan lebih mencintai budaya asing daripada budaya sendiri dan kita malu untuk mempelajari budaya kita.

Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus melestarikan adat istiadat yang ada di Indonesia agar tidak tergerus zaman. Kita harus lebih mencintai budaya kita, daripada budaya asing yang merusak moral generasi muda di zaman milenial ini. Kita harus bisa menjaga perbedaan yang ada di negeri tercinta, walapun kita berbeda suku, budaya, adat istiadat, bahasa, dan agama. Kita harus bersama demi negeri yang kita cintai ini. Saling menghormati perbedaan suku, menghargai adat istiadat, dan budaya suku bangsa lain, dan menumbuhkan rasa toleransi dalam diri kita. Agar terciptanya negeri yang “ Baldatun, toyyibatu, warobbun Ghofur.”

Kita harus bangga, karena diluar sana banyak bangsa yang iri dengan kekayaan yang kita miliki. Bahkan mereka kagum dengan budaya dan adat istiadat yang begitu beragam di negeri Indonesia tercinta ini.

Kekayaan alam Indonesia adalah anugerah dari Allah SWT. Semua itu hendaknya kita jaga, lestarikan, dan manfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Karena apabila kita tidak menjaga dan melestarikannya maka kekayaan alam Indonesia akan jatuh kepada pihak yang tidak memiliki rasa tanggung jawab dan amanah dalam mengemban tugas. Padahal Allah SWT benar-benar membenci perbuatan tersebut. Sebagaimana tercantum dalam Qur’an surat Al-Anfal ayat 27 yang artinya, “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rosul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

Kekayaan alam Indonesia haruslah dikelola oleh putera puteri Indonesia. Agar dapat mengelola kekayaan alam negeri kita sendiri, maka kita sebagai generasi muda haruslah menuntut ilmu setinggi mungkin. Menjadi generasi yang cerdas dan bertanggung jawab. Kita harus percaya jika kita memiliki tekad yang kuat untuk belajar, menjadi pribadi yang cerdas, berani, dan bertanggung jawab maka di masa yang akan datang kekayaan alam Indonesia yang kita kelola pastilah akan menambah kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Berbicara tentang mimpi, sebagai generasi muda dan generasi milenial, pastinya saya memiliki impian untuk generasi muda Indonesia.

Generasi muda Indonesia adalah generasi harapan bangsa. Sebagai generasi harapan bangsa, maka kita haruslah memiliki sikap ceria dan cerdas, religius serta amanah. Generasi penerus bangsa Indonesia haruslah memiliki akhlaq dan moral yang baik. Karena Allah SWT begitu mencintai orang yang memilki akhlak terpuji.

Akan tetapi saat ini, generasi muda Indonesia mulai terpengaruh dengan hal-hal yang negatif, seperti mengonsumsi narkoba, menghirup rokok, geng motor, bahkan seks pra-nikah. Oleh karena itu, kita harus lebih banyak belajar kapanpun dan di manapun. Karena dengan belajar, maka wawasan kita akan semakin terbuka. Sehingga kita dapat menyaring mana budaya yang negatif dan mana budaya yang positif  karena  tidak semua budaya asing yang masuk ke Indonesia itu negatif. Jadi, kita harus lebih pandai dan jeli dalam menerima budaya bangsa asing yang masuk ke Indonesia.

Narkoba, rokok, dan pergaulan bebas memang sudah tidak asing terdengar ditelinga kita. Pada saat ini, banyak pelajar yang tertarik untuk merokok, terutama pada pelajar/remaja laki-laki.

Alasan mereka merokok adalah supaya terlihat keren dan tidak ketinggalan zaman. Awalnya mereka mencoba, namun pada akhirnya mereka menjadi kecanduan. Pemerintah harus dapat menghentikan penjualan rokok, karena selain dapat merusak moral, rokok juga dapat merusak kesehatan.

Selain itu, pergaulan bebas juga dapat merusak moral anak bangsa. Pergaulan bebas biasanya disebabkan oleh pacaran. Pacaran memang sudah tidak asing lagi ditelinga remaja. Untuk menghindari hal itu terjadi, maka kita harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, orang tua, dan lebih menjaga pergaulan kita agar ktidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan demikian, marilah kita menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini. Bertanggung jawab dalam menjaga kekayaan alam Indonesia serta melestarikan budaya dan adat istiadat Indonesia. Menghormati perbedaan yang ada di negeri ini sebagai anugerah dari allah SWT. Saling berpegangan tangan dalam menjaga keutuhan negeri ini. Sebagaimana semboyan negara kita “ Bhineka Tunggal Ika” berbeda-beda tetapi tetap satu jua.



Terkait