Penguatan Pendidikan Karakter Menjadi Pintu Masuk Peningkatan Mutu GPAI

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)
Serpong (Dit PAI) -- Direktur Pendidikan Agama Islam, Rohmat Mulyana Sapdi, menjelaskan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter bagi guru PAI PAUD dan TK sangat penting karena merupakan salah satu program Nawa Cita. Didalamnya, disebutkan bahwa pemerintah akan melakukan revolusi karakter bangsa melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang telah digulirkan sejak tahun 2016.

“Gerakan penguatan pendidikan karakter  merupakan fondasi dan ruh utama dalam pendidikan,” terang Rohmat dalam acara pembukaan Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Deradikalisasi, Moderasi Islam, dan Pembinaan Rohis di Serpong, Rabu (28/04/2021).

Lebih lanjut Rohmat menjelaskan, “Tidak hanya olah pikir (literasi), penguatan pendidikan karakter mendorong kualitas pendidikan nasional agar kembali memperhatikan olah hati (etik dan spiritual), olah rasa (estetik), dan juga olah raga (kinestetik).  Keempat hal ini hendaknya bisa dilakukan secara utuh dan serentak. Integrasi proses pembelajarannya berbasis pada pengembangan budaya sekolah dan kolaborasi dengan komunitas diluar lingkungan pendidikan.”

Selain itu, “Ada lima nilai karakter utama yang menjadi prioritas pengembangan gerakan penguatan pendidikan karakter," imbuhnya. "Pertama, religius, yakni sikap yang mencerminkan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; kedua, nasionalis, yang merupakan cara berfikir, bersikap, dan berbuat untuk kepentingan bangsa dan negara," urainya.

Seterusnya, Rohmat menambahkan faktor lainnya, "Ketiga, integritas, yaitu nilai yang mendasari perilaku dalam hal perkataan, tindakan, serta memiliki komitmen kesetiaan pada nilai nilai dan moral serta mampu menunjukkan keteladanan. Keempat, nilai kemandirian, yaitu sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang lain; dan kelima, gotong royong, yakni menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan,”sambung Rohmat. 

Hal lainnya, Rohmat menjelaskan bahwa Moderasi Beragama pada PAI PAUD dan TK sebatas pada guru. Guru mendapatkan pengetahuan Moderasi Beragama  sedangkan anak didik belum. “Ada kelemahan dalam Moderasi Beragama dalam tahap praktik yang menjadi ukuran tercapainya program. Sikap moderat harus sampai pada tahap praktik,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Kasubdit PAI PAUD dan TK Victoria Elisna Hanah, “Moderasi Beragama akan diterapkan kepada para guru PAI TK yang ada di seluruh Indonesia," jelasnya.

Kasubdit berharap agar kegiatan ini mampu menjadi penguat para guru PAI TK dalam menghadapi beragam tantangan dan perkembangan, terutama dalam meningkatkan karakter sebagai pendidik.

Kegiatan ini mengundang sebanyak 35 peserta dari kalangan para pengurus FKG PAI TK, Guru dan Kepala Sekolah TK yang berasal dari 21 propinsi Kegiatan dilaksanakan dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. (Hantoro-Wahid/Tim Media Dit PAI)


Terkait