Jakarta (Direktorat PAI) — Sejalan dengan program pemberdayaan MGMP PAI SMP, Direktorat Pendidikan Agama Islam kembali mengadakan kegiatan webinar tentang penerbitan jurnal ilmiah secara daring, Jum’at, 1 April 2022.
Serial webinar berformat “Best Practise Penerbitan Jurnal Ilmiah MGMP PAI SMP” ini merupakan sessi ke-4, digelar dengan menghadirkan 5 orang Ketua MGMP PAI SMP, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jambi, Sumatera Selatan dan Bali. Mereka menyampaikan pengalaman dan suka dukanya dalam menyiapkan dan menerbitkan Jurnal Ilmiah PAI yang dikelola oleh MGMP PAI SMP.
Kepala Subdit PAI pada SMP/SMPLB Agus Sholeh dalam sambutannya menyampaikan akan pentingnya peningkatan kemampuan para guru PAI SMP dalam menerbitkan karya ilmiah untuk mengasah kemampuan intelektualnya.
“Jurnal ilmiah MGMP PAI SMP ini menjadi penting untuk mengetahui bagaimana kemampuan dan wawasan intelektual para guru PAI di sekolah. Ini sebagaimana motto program kita yaitu menulis jurnal untuk mengasah intelektual,” kata Kasubdit.
Agus mengingatkan bahwa masih sedikit karya ilmiah guru PAI yang diterbitkan secara luas dan dibaca oleh dunia internasional.
“Kita berharap agar jurnal yang diterbitkan oleh MGMP PAI SMP pada tahun 2022 ini mutunya makin meningkat. Paling tidak ada 2 naskah dalam bahsa asing, yaitu 1 naskah berbahasa Inggris dan 1 naskah yang berbahasa Arab” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Direktorat PAI pada tahun 2021 memfasiltiasi penerbitan 15 Jurnal ilmiah. Pada tahun 2022 ini akan diluncurkan lagi sebanyak 19 Jurnal Ilmiah MGMP PAI SMP, sesuai dengan target jumlah provinsi, yakni 34.
“Alhamdulillah, respon dan dukungan dari para Kabid dan PTP di propinsi sangat besar terhadap program jurnal ilmiah ini. Moga-moga akan memudahkan pengurus MGMP PAI SMP dalam menerbitkan jurnal” ujar Kasubdit.
Selanjutnya, Ketua Redaksi Jurnal Dhabit dari MGMP PAI SMP Jawa Tengah, Syaekhuddin, dalam paparannya menyampaikan pengalamannya menyiapkan jurnal.
“Kami sebenarnya yakin dapat menerbitkan jurnal Dhobit, karena kami punya banyak guru PAI SMP yang aktif menulis karya ilmiah. Namun karena kesibukan para guru PAI di akhir tahun dan kebijakan PPKM yang menyulitkan kami, kami sedikit terlambat”, kata Syaekhudin.
Ia juga menuturkan bagaimana menyemangati para koleganya agar jurnal ini menjadi milik bersama, milik guru PAI SMP se Jawa Tengah.
“Penerbitan jurnal tidak terlepas dari kerja keras tim redaksi dan dukungan dari para guru PAI se-Jawa Tengah. Semua pihak dilibatkan dengan pembagian tugas yang jelas, sehingga semua orang merasa memiliki jurnal Dhabit ini”, ujar Syaekhudin yang dikenal guru PAI super aktif ini.
Selanjutnya, Ketua MGMP PAI SMP Jambi, Ferry, membagikan pengalamannya menerbitkan jurnal Ar Rasyid. Ia mengatakan bahwa dirinya tertarik dengan program Direktorat PAI Kementerian Agama agar para guru PAI di Propinsi Jambi menerbitkan karya-karya ilmiah, tidak hanya asyik mengajar di depan kelas.
“Kami mencoba menerbitkan jurnal Ar Rasyid ini dengan harapan agar jurnal ini dapat menjadi media ilmiah yang mencerdaskan guru PAI SMP dengan karya-karya ilmiahnya,” katanya.
Ia mengakui bahwa tidak mudah menerbitkan jurnal Ar Rasyid ini, terutama karena keterbatasan kemampuan para guru dan kesibukan para pengelola jurnal di sekolah masing-masing.
“Kami bersyukur semua pihak mendukung dan membimbing kami sehingga jurnal Ar Rasyid dapat terbit di Jambi. Walau kami akui kami juga nervous dan stress, karena belum punya pengalaman menerbitkan jurnal”, ungkap Ferry yang sudah menerbitkan sejumlah buku.
Hal senada juga disampaikan oleh Jemadi, dari MGMP PAI SMP Jawa Timur. Ia menyampaikan rasa gembiranya karena jurnal KALAM akhirnya bisa diterbitkan untuk mewadahi karya guru-guru PAI SMP di Jawa Timur.
“Sekalipun kami juga terlambat, namun kami tetap bersyukur, karena pada akhirnya Jurnal KALAM bisa hadir dan ini merupakan karya orisinil guru-guru PAI SMP di Propinsi Jawa Timur.” ujar Jemadi, yang merupakan Sekretaris MGMP PAI SMP Jawa Timur.
Ia menjelaskan bahwa nama Jurnal KALAM ini dipilih dilandasi oleh satu visi bahwa para guru PAI di sekolah mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan pesan-pesan agama Islam sebagai rahmatan lil alamin.
“Melalui jurnal KALAM ini para guru PAI ingin menyampaikan pesan dari nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pembelajaran PAI di sekolah untuk masa depan anak, umat dan bangsa”, tambah Jemadi yang juga Ketua Redaksi KALAM.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah strategis agar edisi 2022 jadi lebih baik.
“Insya Allah kami lebih siap di edisi yang akan datang. Karena kami sudah melakukan sosialisasi kepada kawan-kawan guru PAI agar segera menyiapkan tulisannya dengan sebaik-baiknya.”, kata Jemadi dengan penuh optimisme.
Acara diskusi Best Practise ini dihadiri oleh Direktur Pendidikan Agama Islam, yang diwakili oleh Kasubdit PAI pada SMP/SMPLB, Koordinator penerbitan Jurnal Ilmiah PAI SMP, Herry Zakaria Anshary, para Ketua MGMP PAI SMP Provinsi, Pengembang Teknologi Pendidikan Kementerian Agama Pusat dan Provinsi, dan peserta lainnya. (Subdit PAI SMP/SMPLB).