Jakarta (PAI) --- Seiring dengan telah dibukanya rekrutmen Calon Guru Penggerak (CGP) Reguler Angkatan ke - 12. Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam bersinergi dengan Kemendikbudristek menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Dan “Coaching Clinic” Rekrutmen Calon Guru Penggerak (CGP) Bagi Guru Pendidikan Agama Sekolah.
Direktur Pendidikan Agama Islam, M Munir menjelaskan Kementerian Agama terus menyelaraskan kebijakan peningkatan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam dengan kemendikbudristek. Terkait Guru Penggerak bagi Guru PAI, Munir mengatakan akan mengikuti regulasi yang sudah tetapkan oleh Kemendikbudristek. Munir pun mendorong jajaranya agar terus melakukan sinergi program dengan Kemendikbudristek.
“Sinergi peningkatan kompetensi ini penting sekali karena, baik Kemendikbudristek maupun Kemenag seringkali kali ada irisan kebijakan atau program,” terang munir.
Kasubdit PAI pada SD/SDLB, Nanik Puji Hastuti menjelakan sosialisasi dan choacing clinik Calon Guru Penggerak yang digelar secara daring ini bertujuan untuk mendampingi sekaligus memberikan pelatihan bagi guru PAI yang akan mengikuti seleksi calon guru penggerak (CGP).
“Sesuai edaran dari kemendibudristek, tahun ini kuota CGP yang disediakan terbatas untuk guru dengan jenjang TK, SD dan SMP di 85 kabupaten/kota, kita dorong guru PAI berpartisipasi aktif dalam program ini”, jelasnya.
Nanik menambahkan ada banyak ditemukan kesulitan-kesulitan yang dirasakan oleh Guru PAI di daerah dalam mengikuti seleksi calon guru penggerak (CGP) baik dari sisi teknis maupun tahapanya. “Sebagai bentuk perhatian, Direktorat PAI melalui kegiatan ini berusaha mengupayakan langkah untuk mencoba mendorong, memotivasi, memfasilitasi serta mendampingi guru guru PAI yang akan mengikuti pelaksanaan rekruitmen guru penggerak, sehingga kesulitan-kesulitan yang di temui dapat di temukan soluisinya,” jelasnya.
Dengan mengikuti kegiatan guru penggerak secara aktif lanjut Nanik, diharapkan dapat menciptakan guru yang kreatif, inovatif dan cerdas dalam pembelajaran serta dapat mempunyai strategi pembelajaran yang pas, sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
“Program ini merupakan langkah awal sinergi program Guru Penggerak bagi Guru PAI, ke depan mudah-mudah akan dapat dikembangkan dalam bentuk sinergi program yang lebih massif,” pungkasnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Asosiasi Pengembang Teknologi Pembelajaran Indonesia (APTPI) Yan Setiawan, PTP Ahli Muda dari Direktorat KSPS Ditjen GTK, Muhammad Ghazi (saluran zoom) dan anggota TIM Teknis SIMPKB Andika Musolini (Yaskur)