Makassar (PAI) --- Penguatan moderasi beragama dan budaya relijius di sekolah (school religious culture) menjadi perhatian penting di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini terwujud pada berbagai praktik baik yang dijalankan di kawasan timur Indonesia ini, seperti halnya inovasi yang dilakukan oleh Seksi Pais Kementerian Agama Kabupaten Sidrap.
Muslimin, Kasi Pais Kementerian Agama Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan menyampaikan kepada tim media Direktorat PAI bahwa pihaknya mengambil langkah inisiatif menggaet Pengawas PAI untuk menjadi pembina upacara di sekolah umum. Tujuan dari ide kreatif ini adalah mensosialisasikan nilai-nilai moderasi beragama kepada peserta didik melalui kegiatan rutin sekolah yang sifatnya wajib, yakni upacara bendera. Diharapkan dengan strategi ini, muatan moderasi beragama dapat lebih efektif dan efisien tersampaikan kepada segenap civitas sekolah.
“Kami minta kepada para pengawas di Sidrap untuk turun langsung ke sekolah. Selain melakukan pendampingan kepada kepala sekolah, mereka turut serta melakukan penguatan moderasi beragama dan budaya relijius di sekolah. Para pengawas ini mengisi sebagai pembina upcara,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan pendampingan dan penguatan moderasi beragama merupakan bentuk realisasi dari Peta Jalan Direktorat Pendidikan Agama Islam.
“Apa yang kami lakukan ini sebagai wujud penerjemahan secara langsung di lapangan salah satu poin Peta Jalan Direktorat Pendidikan Agama Islam, yaitu penguatan dan menumbuhkembangkan ekosistem moderasi beragama,” ungkapnya.
Muslimin menceritakan bahwa selain menjadi pembina pada upacara bendera pada hari Senin, para pengawas juga turun langsung ke sekolah dampingannya untuk memantau dan membina pelaksanaan jumat berkah, mengaji Al Qur’an, dan salat duha.
Hal tersebut sebagaimana yang ditunjukkan oleh Muslimah (pengawas PAI SD di kecamatan Panca Rijang), Kasmawati BT Rodding (pengawas PAI SD di Kecamatan Beranti dan Kulo), Husain M (pengawas PAI SMP/SMK), dan sejumlah pengawas lainnya. Mereka turun langsung memberi pembinaan dan pengawasan pelaksanaan berbagai praktik baik moderasi beragama dan school religious culture secara intens.
Jadwal dan materi pembinaan disiapkan sendiri oleh para pengawas, sehingga “mereka datang ke sekolah dengan perangkat pembinaan yang telah disiapkan sebelumnya. Ini membuat efektif dan efisiennya waktu kunjungan,” imbuh Muslimin. Para pengawas tersebut juga menekankan pentingnya proses dan kualitas Baca Tulis Al Qur’an (BTQ) di kalangan peserta didik.
Ditemui terpisah, Kabid PAI Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulwesi Selatan Fathurrahman mengungkapkan kunci penting kebijakan ini. “Saya instruksikan agar para pengawas bekerja bersama dengan dilandasi niat tulus memajukan Pendidikan Agama Islam. Saya percaya, niatan ini mampu menjadi penggerak di setiap aktivitas mereka,” tandasnya.
Kabid PAI mengapresiasi pelaksanaan kegiatan penguatan moderasi beragama dan school religious culture di Kabupaten Sidrap seraya menyampaikan harapannya terkait program ini. “Kegiatan ini belum lama kami jalankan. Kami berharap untuk terus berkoordinasi dan sinergis dalam misi ini,” katanya.
Fathurrahman menggarisbawahi urgensi dari program inovatif ini dan menyambut baik agar program serupa juga dijalankan di kabupaten lainnya. “Kegiatan ini diadakan dalam konteks membentuk karakter peserta didik yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Saya instruksikan semua pengawas di wilayah Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan untuk menjalankan penguatan moderasi beragama dan school religious culture di sekolah yang menjadi objek pendampingannya,” pungkasnya. (wahid)