Bogor (PAI) -- Sebanyak total 36 buku teks mata pelajaran Pendidikan Agama Islam berhasil disusun baik dari ranah reguler maupun pendidikan khusus untuk seluruh jenjang TK/PAUD, SD/SDLB, SMP/SMPLB dan SMA/SMALB/SMK. Prestasi membanggakan ini dicapai oleh Direktorat PAI bersama dengan para Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang sebelumnya terpilih secara terbuka dalam sistem seleksi ketat untuk menjadi penulis buku teks dimaksud. Diharapkan awal tahun 2024 seluruh draft telah selesai dan siap diterbitkan untuk digunakan dalam pembelajaran semester pertama tahun ajaran 2024/2025.
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya akan berhasil disusunnya 24 buku teks Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bidang bidang Pendidikan Reguler dan 12 buku teks Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bidang Pendidikan Khusus. "Secara pribadi saya memberikan penghargaan yang tinggi kepada kumpulan guru-guru yang sering menulis yakni orang-orang yang seringkali merenung dan menuangkan pengetahuan yang akan dibagikan kepada peserta didik," ujar Rohmat di Bogor pada Senin (18/12).
Dalam giat Penyelenggaraan Ujian Sekolah Jenjang SMA/SMK (Penyusunan Buku Teks PAI Tahun 2023) dihadirkan sebanyak 45 orang peserta yang terdiri dari unsur Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) sekaligus penulis buku teks PAI seluruh jenjang. Selain itu, para Pengembang Teknologi Pembelajaran di lingkungan Direktorat PAI juga dilibatkan sebagai quality control internal Direktorat PAI yang akan mengawal perjalanan panjang penyusunan buku teks PAI sampai dengan pencetakan dan penerbitan kepada khalayak umum.
"Saya yakin pekerjaan Bapak/Ibu pasti cepat dan bagus, dengan tuntutan total 36 buah buku teks PAI yang tersusun pada awal tahun 2024 maka hal tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri. Varian buku teks PAI yang akan digunakan sebagai buku pegangan guru bagi pendidikan reguler dan pendidikan khusus serta menjadi panduan buku siswa sebanyak 12 buku," harap Rohmat kepada para GPAI penyusun buku teks.
Sekretaris yang dalam hal ini mewakili Direktur Jenderal Pendidikan Islam meyakini bahwa pada awal tahun 2024 sebanyak 36 buah buku dimaksud akan dapat digunakan sebagai buku teks utama mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah, "buku yang disusun bukan lagi buku pendamping dari buku utama Kemendikbud, melainkan semenjak tahun ini kita diamanahkan untuk mampu bertanggungjawab penuh terhadap buku teks utama Pendidikan Agama Islam."
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam akan berkomitmen menyelesaikan seluruh draft buku sampai dengan selesai sekaligus menyediakan anggaran penulisan hingga pencetakan serta penyebarluasan. "Bapak Dirjen sangat konsen dengan penyusunan buku teks PAI ini, apalagi ada harapan dan kewajiban besar bahwa Kementerian Agama bersama-sama stakeholdernya merampungkan buku teks agama dan keagamaan, dan sebenarnya tidak hanya melibatkan agama Islam saja tetapi juga agama-agama lainnya," terang Guru Besar Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.
Di akhir arahannya, Sekretaris menghaturkan rasa terima kasih kepada para penulis buku teks yang sejatinya para pahlawan pendidikan agama Islam di lingkungan Kementerian Agama, "cinta kasih Bapak dan Ibu guru PAI yang tertuang dalam buku teks PAI serta para pemateri dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tinggi. Kami harap isu moderasi beragama juga masuk terinsersi ke dalam buku-buku teks PAI ke depannya, agar cita-cita bangsa yang majemuk dan damai senantiasa dapat dijaga. Semoga dilancarkan Allah Subhanawataala Tuhan Yang Maha Esa."