Direktur PAI : Kami Akan Prioritaskan Guru Pendidikan Khusus

Direktur PAI memberikan arahan dalam acara Workshop Pengembangan Bahan Ajar PAI dan Budi Pekerti pada Pendidikan Khusus

Yogyakarta (PAI)---Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) di sekolah umum kini mencampai 248 ribu dengan berbagai jenis pengangkatan, baik PNS maupun  PPPK bahkan termasuk Non PNS.  Mereka memiliki beban berat sebagai garda depan dalam pembangunan karakter dan moral bangsa.  Tak terkecuali GPAI pada Pendidikan Khusus  (Diksus) yang dalam kesehariannya berinteraksi dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Demikian disampaikan oleh Direktur PAI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, M. Munir dalam sambutannya di depan peserta kegiatan Workshop Pengembangan Bahan Ajar PAI dan Budi Pekerti pada Pendidikan Khusus pada Kamis, 18 Juli 2024 di Yogyakarta melalui layar Zoom Meeting.

            “Guru PAI mendidik termasuk mengajarkan al-Qur’an melalui PAI berdasarkan panggilan ruh, panggilan jiwa dan panggilan hati.  GPAI itu ibarat mutiara dari dalam lumpur yang pahalanya tinggi.  Kenapa? Karena GPAI mengajar agama di tengah-tengah orang, lingkungan dan mata pelajaran yang bersifat umum dan heterogen.  Tantangannya jauh lebih besar. GPAI adalah tulang punggung dari direktorat,” papar Munir.   

Lebih lanjut Munir mengatakan bahwa Direktorat PAI tidak membedakan GPAI baik dari Diksus maupun reguler.  Mereka memiliki kedudukan sama, hak dan kewajiban yang sama sebagai guru yang dibina dan dibimbing oleh Direktorat PAI berdasarkan undang-undang maupun peraturan pemerintah.

“Justru Diksus akan kami beri kesempatan lebih maksimal, bahkan diprioritaskan dalam hal Pre Test Pendidikan Profesi Guru (Pretest PPG PAI). Bagi guru Diksus yang sudah ikut Pretest,  kami afirmasi kelulusannya.  Hal ini dikarenakan beban mengajar mereka yang luar biasa dalam menghadapi ABK dibandingkan anak-anak Non ABK.  Pahala mereka juga luar biasa.  Direktorat benar-benar akan mengapresiasi kinerja para guru Diksus.  Lanjutkan perjuangan tersebut di lapangan dan Direktorat akan terus memantau perjuangan tersebut,” ucap Munir yang menyempatkan waktu di sela-sela sibuknya mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN II).

Pada kesempatan menyapa para GPAI Diksus yang berasal dari Sekolah Luar Biasa (SLB) berbagai daerah umumnya di Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta ini, Munir juga menegaskan akan tetap memperhatikan Nasib GPAI Diksus.  Apa yang menjadi kendala dan disampaikan di forum akan menjadi rekomendasi acuan bersama. Direktorat PAI berjanji untuk mencari terobosan buat GPAI Diksus.

“Kami sedang menyusun dan sebentar lagi rilis buku teks utama PAI dan Budi Pekerti pada Pendidikan Khusus.  Kami harapkan bila nanti ada kekurangan, tolong sampaikan kira-kira apa masalahnya agar direktorat pun segera mereviu kekurangan tersebut. Insyaallah kami akan terus melakukan evaluasi terhadap pembinaan GPAI Diksus dan pengembangan pembelajaran Diksus,” pungkasnya. (Wikan)



Terkait