Direktur PAI Tegaskan Uji Keterbacaan 39 Naskah Buku Teks PAI Secara Cermat dan Berlapis

Direktur PAI, M. Munir dalam kegiatan Lay Out dan Editing Draft Naskah Buku Teks Utama PAI dan Budi Pekerti Jenjang SD, SMP, SMA/SMK, Pendidikan Khusus dan Buku Pembelajaran TK (Angkatan 2)

Bogor (PAI) – Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam terus memproses penyusunan Buku Teks PAI. Dalam waktu dekat, sejumlah 39 naskah Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP) Tahun Ajaran 2024/2025 akan segera dikirimkan kepada Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. 

Setelah melalui proses editing dan penyempurnaan akhir, saat ini naskah dimaksud sedang melalui tahapan uji keternabacaan oleh para stakeholder yakni para penulis, Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI), editor, layouter, dan tim review dari Direktorat Pendidikan Agama Islam. Diharapkan pada uji keterbacaan baik fisik maupun digital dilakukan secara cermat, berlapis dan berulang kali sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh siswa-siswi se-Indonesia.

Direktur Pendidikan Agama Islam, M. Munir, mencanangkan Tujuh Peta Jalan Pendidikan Agama Islam 2024-2029 salah satunya adalah Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Terkait hal itu, Munir menegaskan agar penyusunan Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP) Tahun 2024 harus terintegrasi dengan implementasi moderasi beragama serta terinsersi dengan program Tuntas Baca Al-Qur'an (TBQ). Kedua aspek tersebut yang menjadi kekuatan utama Buku Teks PAI dan BP ini agar sikap moderat tertanam kuat di dalam diri siswa-siswi muslim sekaligus memperkuat kemampuan membaca Al-Qur'an yang menjadi target bagi Direktorat Pendidikan Agama Islam sehingga nanti rencana ke depan bahwa seluruh peserta didik yang beragama Islam di sekolah akan diasesmen kemampuan literasi Al-Qur'annya.

"Terima kasih kepada Bapak/Ibu penulis yang telah berjibaku begitu lama, dengan segala upaya dayanya dan semua kelebihan dan kekurangan yang dituliskannya. Naskah buku teks telah ditelaah oleh para editor dan layouter dengan seksama. Kami telah mengingat pesan dari Pak Dirjen dan Pak Sekjen bahwa jangan sampai ada sedikit celah pun untuk kesalahan. Apalagi jika timbul masalah yang ditemukan publik melalui berbagai platform, termasuk media sosial," ujar Direktur PAI, M. Munir di Bogor (01/09).

Dalam giat Lay Out dan Editing Draft Naskah Buku Teks Utama PAI dan Budi Pekerti Jenjang SD, SMP, SMA/SMK, Pendidikan Khusus dan Buku Pembelajaran TK (Angkatan 2), Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini memberikan penguatan agar nantinya ada standardisasi penulisan buku teks pendidikan agama Islam mulai langkah awal penjaringan penulis hingga ke muaranya uji publik sehingga akan meningkatkan kualitas dan dampak Buku Teks PAI dan BP bagi siswa-siswi di sekolah dalam jangka panjang.

"Saya sangat berharap bahwa uji keterbacaan secara fisik dilakukan dengan cermat kali ini, meskipun uji keterbacaan digital telah dilakukan berulang kali dan berlapis-lapis. Tentunya ke depan kita akan menyaring dengan ketat seluruh proses penyusunan," tambahnya.

Sebagaimana diketahui bahwa Buku Teks PAI dan Budi Pekerti telah melalui banyak tahapan, termasuk dalam even berupa kegiatan uji keterbacaan yang telah diedit dan dilayout oleh tim editor dan tim layouter. Nantinya diharapkan bahan ajar akan dimengerti dan dipahami oleh stakeholder pengguna Buku Teks PAI dan Budi Pekerti di seluruh jenjang pendidikan.

"Segala kekurangan yang terjadi akan menjadi bahan pembelajaran kita bersama. Second opinion tentang isi buku teks yakni dari tim editor eksternal yang berpengalaman selain review yang dilakukan oleh tim dari UIN Bandung memperkaya konten dan konteks. Semoga Buku Teks PAI dan BP Tahun 2024 dapat segera dimanfaatkan oleh para siswa seluruh Indonesia setelah seluruh tahapan diselesaikan dengan baik," tutupnya. [SYAM]



Terkait