Serang (Dit PAI) -- Guru PAI memiliki peran multifungsi. Jika guru mata pelajaran lain sedang berhalangan, maka GPAI harus mampu menggantikannya. Namun, sebaliknya, guru lain belum tentu mampu atau malah tidak mampu menggantikan peran dan fungsi GPAI. Hal ini karena GPAI terkait dengan aspek keteladanan nilai agama Islam yang tidak bisa begitu saja diperankan. GPAI juga dituntut untuk fleksibel dan terampil dalam banyak hal.
Kabid Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Keagamaan (Pakis) Kanwil Kemenag Provinsi Banten Encep Safrudin Muhyi menyampaikan hal tersebut dalam acara Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) PAI SMP di Anyer (20/10).
Sejauh yang saya lihat dan pahami, GPAI memiliki kekhasan dibanding guru mata pelajaran lain. Peran dan tanggung jawab yang melekat pada GPAI lebih besar dibanding guru mapel lainnya, tutur Encep.
Selain itu, sesuai tugas fundamentalnya, GPAI bertanggung jawab terhadap kualitas pembelajaran dan pengajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Dengan tanggung jawab yang demikian besar, GPAI dituntut untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi. Oleh karena itu, acara Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) PAI SMP ini menjadi relevan dan penting diikuti secara maksimal, terang Encep.
Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit PAI pada SMP/SMPLB Agus Soleh menekankan bahwa GPAI harus menyesuaikan diri dengan beragam kebijakan pendidikan yang dinamis dan bergerak cepat.
Dinamika kebijakan pendidikan saat ini membutuhkan kemampuan adaptasi cepat. Kebijakan yang dilahirkan tidak menunggu kesiapan kita dalam melaksanakannya, tidak menunggu tersedianya petunjuk teknis dan semacamnya, ungkap Agus.
Agus berharap, kondisi dan tantangan yang dinamis tersebut mendorong semangat untuk terus berinovasi dan berkolaborasi antarsesama GPAI.
Kerja sama dan inovasi yang dikembangkan akan mendukung kualitas respons terhadap tantangan dan dinamika kebijakan yang ada,†imbuhnya.
Sementara itu, dalam laporannya, Herry Zakaria Anshari, Kepala Seksi Kesiswaan pada Subdit PAI SMP/SMPLB mengatakan bahwa fokus kegiatan yang diikuti 40 peserta GPAI perwakilan dari Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat ini adalah pembahasan mengenai literasi numerasi dan Capaian Pembelajaran. Kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) PAI SMP dilaksanakan dari tanggal 20 - 22 Oktober 2021.
Kita juga akan sertakan pembahasan mengenai Karya Tulis Ilmiah (KTI) pada GPAI, hal mana masih menjadi kendala dan permasalahan yang dihadapi para guru,†terang Hery.
Dengan materi kegiatan seperti itu, Hery mengharapkan terdapat bekal yang memadai bagi para peserta untuk merespons perkembangan pendidikan yang ada.
Kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) PAI SMP dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana anjuran pemerintah. (HZA/SM/TimMediaPAI)
Pewarta foto: Yana Cahyana, Adi Anugrah