Bekasi (PAI) -– Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam mendorong penguatan Jurnal Ilmiah bagi kalangan dosen PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU). Hal ini menjadi salah satu pembahasan yang mengemuka dalam kegiatan Konsinyering Bantuan Organisasi Profesi/Kelompok Kerja Dosen PAI pada PTU yang diselenggarakan di Bekasi pada 7–9 Agustus 2024.
Dalam sambutannya, Direktur Pendidikan Agama Islam M Munir menyampaikan bahwa Direkorat PAI memiliki perhatian tinggi terhadap iklim kehidupan dosen PAI pada PTU. “Kita terus mencoba mencarikan instrumen dan pola pengembangan bagi dosen PAI pada PTU. Hal ini penting sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas dosen PAI pada PTU. Kita tidak boleh menyia-nyiakan upaya dan pengorbanan kita selama ini untuk mengembangkan jurnal,” ujarnya mengingatkan, di Bekasi (7/9).
Munir menyemangati para peserta kegiatan yang merupakan para dosen PAI pada berbagai perguruan tinggi umum dari berbagai daerah. “Saya mengajak pada kita semua untuk terus menghidupkan kembali ruh dosen PAI pada PTU. Dosen PAI pada PTU harus menjadi figur yang mampu menjadi teladan pada kampus masing-masing dengan mengedepankan nilai-nilai wasathiyah,” tukasnya.
Terkait Jurnal Ilmiah PAI bagi dosen PAI di PTU, Munir menilai bahwa keberadaannya sangat diperlukan dan strategis untuk peningkatan mutu dosen. “Jurnal Ilmiah PAI bagi dosen pada PTU merupakan bagian dari strategi kita dalam meningkatkan kualitas dosen PAI di PTU. Inilah sarana bagi para dosen untuk mengekspresikan sisi ilmiahnya dalam bidang PAI. Kita fasilitasi dalam bentuk Jurnal Ilmiah Injire,” terang Munir.
Di tempat yang sama, Kasubdit PAI pada PTU Khaerul Umam memaparkan beberapa hal terkait Jurnal Ilmiah bagi dosen PAI di PTU. “Kami sampaikan bahwa hingga kini Jurnal Ilmiah PAI bagi dosen pada PTU telah terbit dalam dua volume. Usia yang terhitung masih belia ini perlu kita jadikan pijakan bersama untuk melangkah ke depan dengan belajar dari apa yang dicapai dan apa yang belum diraih,” tegasnya yang baru sepekan mendapat amanah selaku Kasubdit PAI pada PTU.
Selain memperkenalan diri selaku punggawa baru di subdit PAI pada PTU, Umam juga menjelaskan pandangannya tentang Jurnal Ilmiah PAI bagi dosen di PTU. “Jurnal diperlukan untuk menjadi tolak ukur profesionalisme sebagai dosen. Dalam posisi seperti itu, keberadaan Jurnal sangat penting bagi dosen PAI pada PTU,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dadan Herdadi, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) pada Seksi Bina Karir Profesi Dosen PAI pada PTU. “Kami laporkan bahwa Jurnal Injire teah diterbitkan dalam dua volume. Kita bertemu untuk menemukan kesepahaman bagaimana mengelola jurnal dengan baik dan benar. Benar dalam lingkup kita menggunakan prinsip-prinsip keuangan negara dengan tepat,” urai Dadan.
“Pertemuan ini hendaknya menghadirkan hasil kerja yang produktif agar kita bisa mewujudkan jurnal yang makin kredibel,” harapnya dalam laporan yang disampaikan dalam kegiatan ini.
Dari berbagai masukan yang didapatkan dalam forum, terdapat beberapa hal yang patut dicermati bersama di antaranya adalah semua pihak harus membuka diri terhadap kualitas penulisan jurnal yang masih membutuhkan berbagai revisi, para penulis luar negeri yang perlu diupayakan menjadi bagian dalam Jurnal, dan penulisan jurnal yang belum memanfaatkan current theories. (Pabio)