Mengembangkan Semangat Moderat Sejak Dini

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Makasar (Direktorat PAI) – Penanaman nilai moderasi beragama sejak dini menjadi perhatian penting jajaran Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan. Hal demikian menjadi keniscayaan karena usia dini merupakan momentum emas bagi pondasi pengetahuan anak.

"Pendidikan anak membangun konstruksi pengetahuan dan praktik baik yang akan melekat hingga tua. Oleh karena itu, menanamkan nilai moderat sejak usia dini menjadi tugas dan kesempatan penting untuk melahirkan generasi yang mengedepankan moderasi beragama kelak," ujar Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Khaeroni di Makasar (11/5).

Khaeroni menyampaikan pendapatnya tersebut saat dimintai pandangan mengenai pelaksanaan insersi moderasi beragama pada lembaga pendidikan di Sulawesi Selatan.

"Kami instruksikan pada jajaran Kanwil Kemenag Sulsel untuk terus bersinergi dalam upaya menanamkan nilai moderasi beragama pada semua lini, termasuk pada pendidikan anak usia dini," tegasnya.

Pelaksanaan instruksi Kakanwil ini terlihat jelas sebagaimana praktik baik yang dikembangkan di TK Asoka yang berlokasi di Jln Perintis Kemerdekaan, Biringkanaya, Kota Makasar.

"Bidang PAI Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan senantiasa mengajak seluruh komponen PAI di Sulawesi Selatan untuk menjadikan nilai-nilai moderasi beragama sebagai sebagai bagian penting dari program, kebijakan, dan praktik baik yang dijalankan," terang Kabid PAI Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, Fathurrahman di sela kunjungan ke TK Asoka, Makasar (11/5).

Hadir dalam kesempatan kunjungan ke TK Asoka tersebut, Kepala Bidang PAI Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan Fathurrahman, Ketua Tim Kerja SD pada Bidang PAI, Husain, Ketua Tim Kerja PAUD/TK pada Bidang PAI , Hajerah, dan tim media PAI.

Dalam kesempatan kunjungan ini, pimpinan TK Asoka menjelaskan upaya mereka dalam penanaman nilai toleransi pada peserta didik.

"Kami upayakan penanaman nilai toleransi pada diri peserta didik dengan pengenalan bermacam agama, suku, dan budaya sejak dini. Kami dorong agar anak-anak mengalami dan menjalani pengalaman dalam perbedaan," ujar Kepala TK Asoka, Nurmala di Biringkanaya (11/5).

Nurmala juga menerangkan, saat bulan Ramadan tempo hari para peserta didik TK Asoka dari berbagi latar belakang agama terlibat dalam penrehan santunan di bagi yatim piatu di panti asuhan.
"Dengan bersama terlibat dalam pemberian santunan kepada yatim piatu saat bulan Ramadan itu, kami dorong peserta didik untuk mengembangkan kerja sama positif dalam keragaman yang ada dalam diri mereka," pungkasnya. (Sudarjat/Salim)



Terkait