Semarang (PAI)- Pengurus Rohis Jawa Tengah harus menjadi pelopor moderasi beragama dan pelajar pancasila di sekolah maupun masyarakat. Demikian ditegaskan Hery Nugroho, Ketua DPW AGPAII Jawa Tengah pada acara penguatan dan musyawarah ke-4 Rohis SMA/SMK Jawa Tengah yang diselenggarakan DPW AGPAII Jawa Tengah bekerjasama dengan Badan Kesbangpol Jawa Tengah di Wisma Jawa Tengah (9/12/2023).
“Moderasi Beragama yang digaungkan oleh Kementerian Agama dan Profil Pelajar Pancasila yang menjadi program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi adalah program yang sangat bagus untuk bekal calon pemimpin masa depan. Rohis Jawa Tengah merupakan tempat menempa calon pemimpin masa depan yang berkarakter. Meskipun satu tahun masa khidmahnya, hal ini akan menjadi bekal dan pengalaman bagi siswa/siswi yang aktif dalam kepengurusan Rohis Jateng nanti kalau masuk ke perguruan tinggi dan bekal hidup bermasyarakat,” tuturnya.
Lebih lanjut Hery menjelaskan bahwa tidak semua pelajar SMA/SMK di Jawa Tengah bisa menjadi pengurus Rohis, karenanya yang nanti akan menjadi pengurus harus bersyukur bisa hadir pada acara ini. “Bentuk bersyukurnya adalah melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya. Program pengurus yang sebelumnya yang baik, silahkan dilanjutkan dan dilaksanakan. Apabila ada kekurangan, sempurnakan dan lakukan inovasi sesuai dengan kondisi sekarang,”tambahnya.
Menjaga Toleransi
Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah, Haerudin menyampaikan pentingnya menjaga toleransi antar sesama agar ikatan tali silaturahmi terus terjalin sebagaimana mestinya. Terlebih Indonesia adalah negara majemuk yang memiliki banyak perbedaan. Mulai dari agama, suku, ras, dan sebagainya. Sebagai generasi emas 2024 adik-adik harus bisa menjaga toleransi antar sesama agar tali silaturahmi terus terjalin.
Selain itu, Haerudin berpesan agar pengurus Rohis menggunakan media sosial untuk hal yang bermanfaat. “Makin banyaknya masyarakat yang menggunakan sosial media perlu diwaspadai karena berita-berita yang ada di media sosial menurut survey 60 % adalah berita hoax yang bisa menyebabkan adu domba dan pertengkaran di masyarakat,” jelasnya.
Menurut Haerudin berita hoax tentang kebijakan pemerintah dan toleransi beragama sering menjadi konsumsi kebohongan yang dapat menjurus pada perpecahan dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, Rohis diharapkan berpikir smart sehingga mampu memilah dan memilih berita-berita yang ada di media sosial dan tidak terjebak berita-berita hoax.
Pada acara tersebut juga mengundang narasumber KH. Multazam Ahmad (Sekretaris MUI Jawa Tengah dan Dosen Unnes) dan Ahmad Fadlol (Pembina Rohis Jawa Tengah). Sedangkan yang menjadi moderator adalah Syekudin (Sekretaris DPW AGPAII Jawa Tengah. Setelah acara penguatan Rohis selesai, dilanjutkan dengan musyawarah Rohis ke-4 SMA/SMK Se-Jawa Tengah.
Dalam musyawarah tersebut Ketua Rohis Jawa Tengah, Muhammad Syauqi Fittuqo bersama pengurus harian lainnya menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan yang telah dilaksanakan. Setelah itu dilanjutkan dengan pemilihan Ketua Rohis SMA/SMK Jawa Tengah yang dipandu oleh Mashudi, Pembina Rohis Jawa Tengah. Terpilih sebagai ketua Rohis Jawa Tengah yang baru adalah Aulia Kurnia Putri dari SMAN 3 Semarang.