Banjarmasin (PAI) – Dalam kesempatan silaturrahmi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) menyampaikan permohonan bantuan pedidikan kepada Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) pada jenjang sekolah menengah (SMA, SMK dan SLB) yang telah lulus Pre Test untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2024.
Salah seorang pengurus AGPAII, Kamaliah mengatakan silaturrahmi sekaligus audensi tersebut mempunyai misi menyampaikan permohonan bantuan melalui APBD Prov Kalsel untuk membantu mengikuti program PPG bagi Guru PAI pada jenjang pendidikan menengah yang lulus pre test tahun 2019-2023.
“Berharap teman-teman kami GPAI yang mengajar pada jenjang menengah juga mendapat perhatian yang sama oleh Pemprov sebagaimana teman-teman GPAI pada jenjang pendidikan dasar yang mendapat bantuan mengikuti program PPG dari Pemkab/Pemko di wilayahnya,”ujarnya, Sabtu (9/3/24).
Kamaliah menambahkan, dengan program PPG tersebut nantinya Guru PAI yang mengajar di sekolah akan mengikuti pelatihan guna memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik untuk pemenuhan peningkatan kesejahteraan.
“Semoga akan ada anggaran dari APBD Provinsi. sehingga Guru PAI pada jenjang menengah di Kalsel bisa mengikuti pelaksanaan program PPG yang diselenggarakan LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) yang sudah ditunjuk Kementerian Agama RI,” tuturnya.
Menyinggung jumlah GPAI jenjang menengah yang belum mendapat kesempatan mengikuti PPG, Kamaliah Anggota Bidang Advokasi dan Perlindungan Hukum AGPAII menyampaikan ada 225 orang GPAI pada jenjang pendidikan menengah yang sudah lulus pre test. “Yang Lulus pre test tahun 2019-2022 sebanyak 186 orang dan pada tahun 2023 bertambah 39 orang sehingga saat ini yang belum berkesempatan mengikuti PPG sebanyak 225 orang,” infonya.
Seiring hal tersebut, Ketua TIM PAI Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKIS) Kanwil Kemenag Prov Kalsel Fahrina Hayati, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, secara resmi menyampaikan surat Permohonan Partisipasi Pembiayaan PPG PAI pada Sekolah dari Kemenag untuk Pemerintah Daerah.
“Dalam kesempatan tersebut, kami secara resmi dari Kemenag menyampaikan surat Permohonan Partisipasi Pembiayaan PPG pada Sekolah dari Dirjen Pendidikan Islam untuk Pemprov Kalsel dan berharap mendapat perhatian,” katanya.
Lebih lanjut Fahrina menerangkan, dalam pelaksanaan amanah Undang–Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa guru dituntut memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
“Oleh karena itu Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI menyelenggarakan PPG Dalam Jabatan bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Satuan Pendidikan (TK/SD/SMP/SMA/SMK/SLB) di bawah pengelolaan Pemerintah Daerah baik Satuan Pendidikan Negeri maupun Swasta,” terangnya.
Mengutip salah satu isi surat permohonan, Fahrina kembali menyampaikan bahwa Direktorat PAI mendapat alokasi Pagu Anggaran untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan dari Kemenkeu sebanyak 5.000 (lima ribu) GPAI pertahun.
Keterbatasan anggaran Pendidikan Profesi Guru (PPG) tersebut membuat penyelesaian sertifikasi GPAI memerlukan waktu sekitar 30,5 (Tiga puluh, Lima) tahun. “Waktu yang begitu panjang kalau kita menunggu alokasi anggaran APBN yang terbatas setiap tahunnya dan olehkarenanya semoga dengan pertemuan kemaren menjadi solusi terbaik untuk teman-teman GPAI pada jenjang pendidikan menengah di Kalsel,”pungkasnya.
Rombongan DPW AGPAII diterima langsung Kepala Bidang Pembinaan Guru danTenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Prov Kalsel Fahrudinnor yang mengambil tempat di ruang kerjanya juga dihadiri Pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI Prov Kalsel dan dari perwakilan GPAI jenjang sekolah menengah yang telah lulus Pretest PPG.
