Direktorat PAI Adakan Evaluasi Pembelajaran PAI di Sekolah

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Medan (Dit.PAI). Dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan agama Islam di sekolah, Direktorat Pendidikan Agama Islam mengadakan evaluasi Pembelajaran PAI di SMP/SMPLB yang dilaksanakan di Medan, 16/5/2023. Kegiatan ini dihadiri para Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam dari propinsi di pulau Jawa dan Sumatera dan Subdit PAI SMP/SMPLB.

Direktur PAI, Amrullah, mengatakan bahwa Kementerian Agama mempunyai tugas mulia untuk menjamin pembelajaran PAI di sekolah dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Untuk itu momentum Hari Pendidikan Nasional harus dimanfaatkan untuk bersama-sama dalam meningkatkan mutu Pendidikan agama Islam di sekolah.

“Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2023 yang lalu Kemendikbudristek telah mengusung tema yaitu Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar. Untuk itu saya berharap agar kita semua bergerak bersama dalam meningkatkan mutu Pendidikan agama Islam di sekolah,” kata Amrullah.

Menurut Amrullah, Kepala Bidang PAIS/PAKIS/PENDIS mempunyai peran penting dalam menjamin pelaksanaan pembelajaran PAI sekolah. Hal ini karena para Kabid mengetahui kondisi social geografis wilayahnya.

“Para Kabid tahu persis peta masalah yang dihadapi, untuk itu perlu koordinasi dengan Dinas Pendidikan propinsi maupun kabupaten/kota untuk mengetahui bagaimana pembinaan PAI di sekolah. Dengan demikian akan diketahui bagaimana kemampuan anak-anak kita dalam baca tulis al Qur’an, akhlaknya dan persoalan lain yang dihadapi oleh para guru PAI di sekolah,” ujar Amrullah.

Amrullah berharap agar hasil PK Online yang baru saja dilaksanakan dijadikan dasar bagi pembinaan dan peningkatan kompetensi guru PAI. Jangan hanya jadi seremonial saja.

“Dengan hasil PK Online kemarin para Kabid mempunyai peta data bagaimana mutu para guru di wilayahnya masing-masing. Hasil PK online jangan hanya dijadikan seremonial saja, namun jadi bahan untuk peningkatan mutu PAI di sekolah," tambah Amrullah.

Ia meminta agar dalam kegiatan evaluasi pembelajaran ini para kabid bisa memetakan masalah yang dihadapi di lapangan untuk kemudian dicarikan solusi bersama.

“Kini waktu yang tepat para kabid untuk diskusi bersama bagaimana peningkatan mutu PAI kita di sekolah. Agar kebijakan dan program dari Pusat sejalan dengan kebutuhan dan tantangan yang ada di masyarakat”, pinta Amrullah.

Sementara itu Kepala Bidang PAKIS Propinsi Sumatera Utara Mukhsin Batubara menyampaikan apresiasinya atas kedatangan Direktur PAI, para Kabid PAIS dari Pulau Sumatera dan Jawa dan tim subdit SMP/SMPLB Direktorat PAI.

"Kami mendukung penuh upaya Direktorat PAI dalam meningkatkan mutu PAI di sekolah. Moga-moga dengan kegiatan evaluasi ini kita dapat memetakan kekuatan dan kelemahan, kelebihan dan kekurangan dalam pembinaan PAI di wilayahnya masing-masing," kata Mukhsin Batubara.

Dia berharap agar para Kabid dapat mengambil pelajaran dari pengalaman masyarakat Sumatera Utara dalam membangun toleransi umat beragama dari keragaman suku, budaya dan agama yang terjalin secara harmonis dan rukun selama ini.

“Sumatera utara ini mirip miniature Indonesia, karena keragaman suku, budaya maupun agamanya. Kami bekerja keras agar pendidikan agama Islam di sekolah menjadi instrument penting dalam membuat suasana belajar yang menenangkan dan menyenangkan,“ ujar Mukhsin, yang pernah menjadi Kepala Kemenag Kabupaten Padang Sidempuan.

Mukhsin juga menambahkan, bahwa saat ini Sumatera Utara mengalami kekurangan Pengawas PAI di sekolah. Hal ini berakibat pada lemahnya pengawasan pembelajaran PAI di sekolah.

"Saat ini kami mengalami kekurangan pengawas PAI di sekolah. Banyak pengawas yang wafat dan pension dan hingga kini belum ada gantinya. Mohon perhatian Bapak Direktur Agar menambah diklat calon pengawas PAI agar jumlah pengawas memenuhi kebutuhan kami.”, pinta Kabid PAKIS.

Sementara itu Kasubdit PAI SMP/SMPLB Agus Sholeh dalam laporan akhirnya menyatakan bahwa dalam pertemuan ini telah berhasil melakukan identifikasi berbagai masalah yang dihadapi dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran PAI di sekolah.

“Ada sejumlah masalah yang dihadapi dalam peningkatan mutu pembelajaran PAI di sekolah, antara lain kurangnya sosialisasi implementasi Kurikulum Merdeka, kekurangan guru PAI, kekurangan Pengawas PAI di sekolah, sertifikasi guru PAI dan pemberdayaan KKG/MGMP PAI SMP”, ujar Agus Sholeh.

Agus Sholeh juga menambahkan bahwa moderasi beragama juga perlu mendapat perhatian karena belum semua guru dan pengawas PAI mempunyai pemahaman yang komprehensif tentang moderasi.

“Direktorat PAI agar melakukan sosialisasi tentang moderasi beragama secara massif dan sistematis, karena masih banyak guru dan pengawas yang belum mendapat pembekalan yang komprehensif. Padahal mereka mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membimbing anak didiknya agar menjadi insan yang moderat sebagaimana pesan dalam program Pelajar Pancasila”, ungkap Agus Sholeh.



Terkait