Bogor (Direktorat PAI)-- Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) melalui program Protect Project Indonesia menyelenggarakan kegiatan penguatan kapasitas Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) pada aspek implementasi berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran PAI SMA dan SMK. Sebanyak delapan sekolah di wilayah Kab/Kota Bogor menjadi piloting implementasi program CCT (Creative and Critical Thinking) ini.
Protect akronim dari “Preventing Violent Extremism through Promoting Tolerance and Respect for Diversity”. Proyek ini merupakan program inisiatif UNDP Indonesia dalam mendukung pencegahan perilaku ekstrimisme dan pengarusutamaan nilai-nilai toleransi serta menghargai perbedaan.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina AGPAII Mahnan Marbawi, saat ditemui di sela-sela kegiatan monitoring program CCT di SMK Wikrama Bogor, Jawa Barat (16/02/2023).
“UNDP punya program Protect Project, yang salah satu isunya bagaimana mendorong reformasi pendidikan melalui penguatan CCT dalam kurikulum. Jadi dari segi moderasi beragamanya maupun proses pembelajarannya, AGPAII melihat ada titik temu kepentingan dengan program UNDP,” terang Mahnan.
Ia menambahkan bahwa salah satu bentuk dari merdeka belajar adalah menjadikan peserta didik lebih kritis dan kreatif dalam menyikapi berbagai persoalan kehidupan yang mereka hadapi.
“CCT ini kan sejalan dengan semangat kurikulum merdeka, khususnya terkait mapel PAI. Kita ingin siswa lebih kreatif dan kritis dalam mengelaborasi materi-materi yang diajarkan,” imbuhnya.
Mantan Ketua Umum AGPAII periode 2017-2022 ini mengemukakan bahwa target dari program ini nantinya adalah terjalinnya sinergisitas dari para pemangku kebijakan PAI terutama Kemenag dan Kemendikbudristek terkait penguatan CCT. Ia juga berharap akan ada pelatihan-pelatihan yang lebih terstruktur dan sistemik bagi GPAI dalam hal penguatan CCT.
“Kami ajak perwakilan Kemenag dan Kemendikbudristek untuk sama-sama monitoring ke sekolah yang kami jadikan piloting. Harapannya akan ada masukan berharga yang nantinya dapat dirumuskan dalam kebijakan yang lebih konkret. Kami sampaikan terima kasih kepada Direktorat PAI Kemenag dan Puskurjar (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Kemendikbudristek atas dukungannya terhadap program ini,” ungkap Mahnan.
Ditemui di tempat terpisah, Direktur PAI Amrullah menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik inisiatif yang dilakukan AGPAII bersama dengan UNDP. Hal ini sejalan dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) GPAI, yang nantinya perlu dipertajam pada aspek penguatan kapasitas GPAI dalam implementasi CCT. Amrullah berharap ke depannya ada kerja sama yang lebih intensif dari para pemangku kepentingan PAI pada sekolah untuk semakin meningkatkan mutu PAI dari berbagai komponennya baik guru, siswa maupun metodenya.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif AGPAII bersama UNDP, tentu sangat menggembirakan kami dimana semakin banyak pihak yang peduli terhadap penyelenggaraan PAI pada sekolah. Semoga kerja-kerja bersama dapat lebih terjalin secara optimal ke depannya demi peningkatan mutu PAI,” ujar Amrullah.
Monitoring implementasi berpikir kritis dan kreatif pada pembelajaran PAI SMA dan SMK berlangsung pada tanggal 8 s.d. 17 Februari 2023. Delapan SMA dan SMK yang menjadi piloting meliputi SMAN 1 Cigombong, SMKN 1 Cibinong, SMKN 1 Bojonggede, SMAN 1 Bogor, SMAN 2 Bogor, SMK Wikrama, dan SMKN 3 Bogor. (Apri/SubditSMA)