Batam, Direktorat PAI – Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tidak boleh berpuas diri hanya karena mengajar anak TK, tapi guru harus terus mengembangkan potensi yang ada untuk terus maju mengikuti perkembangan zaman dan dinamika kebijakan.
Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan Asesmen GPAI TK sekaligus pengenalan Aplikasi Asesmen GPAI TK yang diselenggarakan di Batam, 3 – 5 Agustus 2022, dengan peserta 50 orang peserta yang berasal dari 34 provinsi.
Dalam konteks tersebut, Amrullah menekankan pentingnya semangat untuk terus mengembangkan diri. "Saat ini, guru tidak bisa mempunyai prinsip bahwa apa yang akan disampaikan minimal sama dengan guru lainnya. Ini merupakan paradigma lama. Pada abad 21 ini kita harus memberikan inspirasi, motivasi, dan semangat kepada anak anak terutama anak TK dari berbagai potensi dan kecerdasan mereka," tandas alumni UIN Jakarta ini.
Dirinya juga menyampaikan perlunya GPAI TK untuk selalu percaya diri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab selaku pendidik. "Kita tidak perlu takut jika pengetahuan anak lebih dari para guru. Beberapa kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh guru adalah kompetensi sosial, kompetensi pribadi, kompetensi profesional, dan kompetensi pedagogi. Keempat kompetensi ini tdak bisa terpisah satu dengan yang lain," imbuhnya.
Terkait upaya tersebut, Direktur PAI memberikan dukungan sekaligus kepada subdit PAI pada Paud TK yang sudah menyiapkan aplikasi untuk kebutuhan asesmen guru PAI TK sekaligus merilis aplikasi tersebut. Aplikasi ini diharapkan mampu memetakan potensi yang dimiliki GPAI TK.
Dalam kegiatan ini, Kasubdit PAI pada PAUD dan TK Lelis Tsuroya Herniatin, selaku penanggung jawab program dan kegiatan terkait, mengungkapkan agenda kegiatan Asesmen GPAI TK. Selain mengenalkan aplikasi asesmen GPAI TK, kegiatan ini juga diisi dengan webinar nasional.
"Kegiatan ini memiliki dua fokus agenda. Yang pertama adalah webinar dengan tema 'GPAI TK Abad 21 yang Kompeten dan Moderat' dan Asesmen GPAI TK yang berisi RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) dan Sosialisasi Aplikasi Asesmen GPAI TK," jelasnya.
Selain itu, Lelis juga menjelaskan program strategis Subdit PAI pada PAUD/TK. "Kami fokus pada perjanjian kinerja terkait moderasi beragama yang kami kembangkan dalam beragam pola, di antaranya adalah video lagu dan permainan yang ada muatan moderasi beragama. Selain itu adalah asesmen GPAI TK," paparnya.
"Sasaran asesmen GPAI TK sekitar 9000 guru yang terdata di SIAGA. Direncanakan, mereka semua kita lakukan asesmen melalui bebarapa tahapan, dilaksanankan selama 5 hari, dan tidak membatasi mana aja propinsinya, sehingga butuh dukungan para PTP di Kanwil dan FKG TK PAI. Pemetaan ini penting setidaknya untuk mengetahui kompetesni para guru keuntungan untuk peningkatan kompetensi guru, berbagai pelatihan, serta kesempatan mengikuti PPG dan sertifikasi," katanya.
"Program strategis lainnya adalah Penyelenggaran Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bekerja sama dengan Asosiasi PIAUD. Program RPL dilaksanakan kerangka kualifikasi nasional dengan capaian pembelajaran yang bisa disetarakan di perguruan tinggi sesuai Permendikbudristek Nomor 41 Tahun 2021 tentang RPL. Yang juga menjadi program strategis kami adalah Peningkatan kompetensi digital bagi Guru PAI TK, bekerja sama dengan dengan PT DUGI Internasional (perwakilan Google), diwujudkan dengan penadatanganan MoU tertanggal 25 Juli 2022," pungkasnya. (Han/Wahid)