Tangerang (Direktorat PAI) -- Direktorat PAI ajak program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) FTIK UIN Syahid, Asosiasi Perkumpulan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PPIAUD), dan Forum Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-kanak (FKG PAI TK) berkolaborasi hasilkan naskah akademik Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi GPAI TK.
“Kita perlu duduk bersama. Kehadiran kita penting untuk sama-sama memberikan respon lebih cepat lagi atas kebutuhan dan pemberlakuan regulasi terbaru, untuk memahami arah kebijakan di unit tugas tempat GPAI TK bekerja”. Demikian dikatakan Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah dalam kegiatan Koordinasi Program Subdit PAI pada PAUD dan TK, Selasa (19/07) di Kabupaten Tangerang, Banten.
Menurut Amrullah, keikutsertaan GPAI TK dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dinilai masih minim, sedangkan jumlah GPAI TK sangat banyak. Kesesuaian aspek linieritas kerap menjadi hambatan dalam pendaftaran dan seleksi PPG. Program RPL dimaksudkan agar para GPAI TK dengan latar belakang bidang non-PAI bisa mendapatkan kesempatan penyetaraan akademik dan pengakuan capaian pembelajaran.
Kasubdit PAI pada PAUD dan TK Lelis Tsuroya Herniatin menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki tiga agenda pembahasan: persiapan Gebyar PAI pada TK Tahun 2022, pembahasan naskah akademik RPL, dan pembahasan nota kesepahaman mengenai pemanfaatan platform digital. Peserta kegiatan terdiri dari unsur akademisi, para penggiat PAUD, dan mitra organisasi profesi. Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bidang Kabid PAI/PAKIS/ Pendis Provinsi Banten, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Barat.
Ketua Asosiasi PPIAUD Nur Hamzah menyampaikan apresiasi kepada Direktorat PAI yang telah melibatkan Asosiasi PPIAUD dalam menyusun dan memberi masukan terhadap program yang akan dilaksanakan.
“Program rekognisi di Kementerian Agama, khususnya untuk Guru PAI di TK, menjadi sebuah keniscayaan untuk dilaksanakan. Jika memungkinkan bisa dilakukan, kita sangat berharap sekali program RPL bisa diwujudkan tahun 2022 ini. Program Rekognisi akan menyelesaikan problem banyak guru PAI di TK yang tidak bisa sertifikasi,” pungkasnya. (Wahid/Setyo)