Bandung (DitPAI) -- Keberadaan sebuah sistem pendataan dalam menunjang kebijakan institusi memiliki peran yang sangat strategis. Direktorat Pendidikan Agam Islam selaku pengelola Sistem Informasi Administrasi Guru Agama (SIAGA) Pendis berkomitmen untuk terus memperkuat sistem pengelolaan SIAGA dari berbagai aspek.
Dengan komitmen tersebut, “data yang terdapat dalam aplikasi SIAGA fungsional (berfungsi dengan baik) dalam mendukung kebijakan, tangguh secara pengelolaannya, dan reliabel (dapat diandalkan) secara substansi dan penyajiannya,” kata Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah saat ditemui pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pendidikan Agama Islam (24/2).
Dalam sambutan sekaligus membuka Rakor mewakili Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Rohmat Mulyana Sapdi menyatakan pandangan yang sejalan dengan Direktur PAI. “Saya menilai SIAGA adalah aplikasi yang kuat,” kata Rohmat (24/2).
Secara mendasar, aplikasi SIAGA menekankan business process verifikasi dan validasi data guru dan pengawas Pendidikan Agama Islam. Nantinya, data yang tersaji dari proses verifikasi dan validasi tersebut akan digunakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan sertifikasi, pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG), dan pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB).
“Dengan posisi strategis demikian, pada Rakor ini kami sengaja mengundang para pengelola Sistem Informasi pada Kantor Kementerian Agama Provinsi dan operator Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama (SIAGA) Pendis untuk urun rembug dan bertukar pikiran mengenai SIAGA dan upaya-upaya penguatan yang diperlukan,” lanjut Amrullah.
Dalam urun rembug dan tukar pikiran yang dimaksud Amrullah, dialog mengalir dan usulan bermunculan. Dialog yang dipandu pejabat Pengembang Teknologi Pendidikan Subdit PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) Dadan Hendardi menghasilkan beberapa usulan dan rekomendasi. “Kami harap, soliditas dan komunikasi antarsesama pengelola SIAGA pusat dan daerah terus dijaga dan ditingkatkan agar kualitas SIAGA benar-benar dapat diandalkan semua pihak,” harap Dadan (25/2).
Melewati pembahasan yang cukup intensif dan beragam usulan yang disampaikan, forum dialog pada akhirnya menghasilkan beberapa rumusan. Pertama, mengenai usulan teknis aplikasi dan konten SIAGA. Forum menyepakati bahwa menu-menu yang ada di SIAGA saat ini sudah mengakomodir kebutuhan pendataan guru. Terlebih, sudah dilakukan update menu absensi dengan mencantumkan jam kedatangan dan kepulangan. Tambahan fitur ini menjadi pelengkap pendataan SIAGA.
Kedua, tentang optimalisasi dukungan sarana prasarana. Forum dialog menekankan pentingnya optimalisasi dan penyegaran fasilitas perangkat komputer yang memadai agar mempercepat proses pengerjaan proses verifikasi dan validasi data SIAGA. Selain itu, forum juga menginginkan dan mengingatkan perlunya penetapan jadwal mantenance dan cut off data setiap tahunya, agar mempermudah operator daerah dalam mengelola data SIAGA.
Ketiga, kesejahteraan operator. Menimbang beban kerja dan tanggung jawab yang diemban para operator dalam mengelola SIAGA, forum mengusulkan perlunya peningkatan wujud perhatian khusus mengenai kesejahteraan para operator tersebut. (SM)