Magelang (Dit. PAI) - Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Magelang menggelar dua peristiwa penting yang akan memberikan dampak positif terhadap profesionalisme pendidikan agama dan nilai-nilai kebangsaan di Kabupaten Magelang. Sinergi diantara GPAI diharapkan mampu menguatkan pembelajaran PAI dan profil pelajar Pancasila.
Pertama adalah pelantikan pengurus baru MGMP PAI SMP Kabupaten Magelang yang dilakukan di Gedung Aula Kartini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang dan kedua yakni Workshop Penguatan Peran Guru PAI dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang dihadiri oleh guru-guru PAI dari berbagai sekolah level SMP di wilayah Kabupaten Magelang.
Tujuan kegiatan dimaksud antara lain membawa semangat baru dalam mengembangkan program-program pendidikan agama Islam yang berfokus pada pemahaman nilai-nilai Pancasila dan menginisiasi program unggulan yang mendukung pemahaman agama yang inklusif sekaligus memperkuat semangat kebangsaan para siswa-siswi SMP.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein, memberikan arahan pada pelantikan pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Magelang (10/08) bahwa dibutuhkan tangan-tangan dingin para guru PAI dalam memperkuat karakter dan etika peserta didik, terutama pasca pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19.
"Tingginya kenalakan di kalangan remaja akhir-akhir ini, menuntut peran guru-guru agama untuk ikut terlibat secara aktif dalam rangka mengembangkan karakter dan nilai-nilai religius agar jauh dari tindakan kriminal,” jelasnya.
Slamet juga berharap dengan dilantiknya kepengurusan baru MGMP PAI SMP Kabupaten Magelang maka akan semakin meningkatkan peran GPAI di Kabupaten Magelang untuk meningkatkan kompetensinya. Lebih lanjut disampaikan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung upaya MGMP PAI dalam memperkuat peran guru PAI dalam membentuk karakter siswa serta memperkuat pemahaman tentang Pancasila.
"Semoga pelantikan dan workshop ini menjadi langkah awal yang menginspirasi banyak pihak untuk bekerja sama dalam mencetak generasi muda yang berakhlak, berpikiran terbuka, dan cinta tanah air," paparnya.
Menyetujui pesan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua MGMP PAI SMP Kabupaten Magelang, Syifaurrahman Dahlan menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memajukan pendidikan agama Islam di Kabupaten Magelang dengan pendekatan yang menghormati keragaman siswa dan sekaligus penguatan nilai-nilai Pancasila dalam diri peserta didik. "Pelantikan ini adalah awal perjalanan yang penuh makna, dan kami akan segera melaksanakan program pertama yakni Workship Penguatan Peran Guru PAI dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilanjutkan event Lomba Mata Pelajaran dan Seni Islam, baik di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi,"lanjutnya.
Workshop direncanakan berlangsung selama tiga sesi pertemuan, dihadiri lebih dari 120 guru PAI yang berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan berupa gebyar yang dirancang demi meningkatkan peran mereka dalam penguatan profil pelajar Pancasila.
"Para guru akan berdiskusi tentang strategi pembelajaran yang efektif, cara mengimplementasikan nilai-nilai Islami dalam proyek penguatan profil pelajar Pancasila, serta bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi siswa untuk memahami dan mengaplikasikan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari," papar Syifaurrahman.
Hadir pula dalam gebyar tersebut, Ketua MGMP PAI SMP Propinsi Jawa Tengah, Syaekudin bersama Sekretarisnya, Parjiya, menyampaikan berbagai trik dalam berorganisasi terutama di MGMP PAI SMP. "Dalam berorganisasi dibutuhkan pemahaman terhadap visi yang sama, pengorbanan, kebersamaan, dan saling pengertian agar roda kepengurusan bisa berjalan secara sehat. Selain itu, kami berharap agar semua pengurus selalu berkoordinasi sesering mungkin agar terjalin chemistry antar pengurus," harap Syaekudin di Magelang (10/08/2023).
Terkait peran GPAI dalam proyek penguatan profil pelajar Pancasila, diharapkan semua pihak agar guru PAI tidak kehilangan jati diri meskipun sedang bertindak sebagai fasilitator proyek, "Saat menjadi fasilitator proyek, guru tetap dapat memberikan pembiasaan-pembiasaan positif seperti halnya ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran intrakurikuler,"jelasnya.
Kegiatan proyek adalah momen strategis bagi guru PAI dalam mengintegrasikan karakter dan etika religius bagi peserta didik. Diharapkan, sinergi antara pengurus MGMP PAI yang baru dilantik dan para guru PAI yang berdedikasi akan mampu menciptakan perubahan positif dalam dunia pendidikan di Kabupaten Magelang. [SYAM]