Serang (Dit. PAI) – Para Guru Pendidikan Agama Islam pada sekolah se-Provinsi Banten mengikuti seleksi Pelatih Daerah Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru Pendidikan Agama Islam pada tanggal 01-03 November 2022 di Serang. Seleksi dilaksanakan oleh Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten dengan melibatkan Tim Pusat, Pelatih Nasional, dan Pelatih Provinsi PPKB GPAI.
Jumlah peserta yang mengikuti seleksi PD PPKB GPAI sebanyak 118 orang, terbagi di 8 Kabupaten Kota, Provinsi Banten. Peserta terbanyak tingkat Kabupaten berasal dari Kabupaten Serang sejumlah 35 orang dan paling rendah dari kabupaten Tangerang sebanyak 9 orang, sedangkan pada tingkat Kota berasal dari Kota Cilegon sebanyak 14 orang dan terendah dari Kota Tangerang sebanyak 8 orang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Banten yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Encep Saprudin Muhyi menyampaikan, seleksi ini bertujuan menciptakan pelatih daerah yang profesional. "Proses seleksi ini akan menghasilkan pelatih daerah yang baik dan ke depannya dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesionaliatas Guru PAI secara lebih luas," jelasnya saat memberikan arahan kepada peserta dan Pelatih provinsi, Selasa (01/11).
Lebih lanjut Encep mengatakan, program PKB dapat meminimalisir perbedaan jarak kemampuan guru. "Melalui PPKB ini akan semakin banyak guru yang kompeten sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di sekolah," ujarnya.
Selain itu, dirinya juga menyebutkan pentingnya GPAI Banten berperan dalam insersi moderasi beragama. "Guru PAI di Banten harus menjadi teladan dalam implementasi moderasi beragama di masyarakat," imbuhnya.
Encep mengapresasi perjuangan guru dalam mengikui seleksi, terutama dalam menyiapkan perangkat dan lokasi seleksi. “Kita apresiasi perjuangan dan keikhlasan peserta seleksi pelatih daerah ini. Semoga upaya ini mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan,” pungkasnya.
Hadir juga dalam seleksi tersebut, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) Tingkat Dasar pada Bidang PAI Kanwil Kemenag Provinsi Banten, Ahmad Mushaddiq, yang menegaskan bahwa tugas penguji tidak mudah. Selain itu, seleksi pelatih daerah ini harus berdasarkan objektivitas dalam penilaiannya.
“Tugas ini tidak ringan, Bapak Ibu penguji harus menilai secara objektif. Hilangkan subjektifitas, semisal ada peserta yang dikenal apalagi saudara dan teman,” tegasnya saat memberikan arahan dalam rekrutmen pelatih, Selasa (1/11/2022).
Dia juga menambahkan, hasil seleksi ini harus meluluskan guru PAI yang berkompeten dan bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai Pelatih Daerah. “Kami ingin mempunyai pelatih daerah yang betul-betul bisa melaksanakan tugas untuk peningkatan mutu mata pelajaran PAI di Jawa Barat. Kita harus mengawali ini semua dengan objektivitas” tambahnya.
Sementara itu, Tim Pusat PPKB GPAI, Soleh Baedowi yang turut mendampingi pelaksanaan seleksi, menyampaikan bahwa pelaksanaan seleksi Pelatih Daerah PPKB GPAI menggunakan sistem dan manajemen digital. “Desain seleksi berbasis digital, termasuk ujian Computer Based Test (CBT) dan wawancara. Tahapan tersebut dilaksanakan dengan skema pengawasan yang ketat,” jelasnya.
Terkait dengan seleksi wawancara, Baedowi mengatakan bahwa wawancara tidak sekadar menjawab pertanyaan, akan tetapi bertujuan untuk menggali secara langsung sikap, minat, motivasi, dan personal branding guru PAI, khusunya dalam konteks Kurikulum Merdeka. “Proses wawancara juga menekankan pada pengetahuan profesional sesuai bidang kompetensi yang dipilih, serta keterampilan terkini seperti halnya intelektual performance, training skill, dan digital literacy,” paparnya.
Kegiatan proses seleksi PD PPKB GPAI terdiri dari dua tahapan seleksi yaitu Computer Based Test (CBT) dan wawancara yang diilakukan secara daring. Dalam melaksanakan tugas pengawasan seleksi ini, secara teknis Baedhowi didukung oleh Pelatih Nasional PPKB GPAI Bagus Mustakim. (Bae/TimMediaPAI)