Bogor (Dit. PAI)-Direktorat PAI, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menyelenggarakan Bimtek Penguatan Pembelajaran PAI SMA/SMALB/SMK Berbasis" />

Kemenag Bangun Persamaan Persepsi Kurikulum Merdeka Bersama PTP PAI Menengah

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Bogor (Dit. PAI)-Direktorat PAI, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menyelenggarakan Bimtek Penguatan Pembelajaran PAI SMA/SMALB/SMK Berbasis Blended Learning Angkatan 2. Kegiatan ini diikuti oleh Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) PAI menengah dari 34 provinsi.


Pelaksana kegiatan adalah Subdit PAI pada SMA/SMALB/SMK yang dikomandani oleh M. Adib Abdushomad selaku Kasubdit. Kegiatan berlangsung selama 3 hari, pada 10-12 Mei 2023 di Hotel Permata Bogor, Jawa Barat.


Setiap PTP di tingkat kanwil adalah motor penggerak yang turut menentukan sejauh mana mutu PAI di sekolah. Sudah seharusnya para PTP di lingkungan Kementerian Agama selalu update dengan perkembangan terkini terkait kurikulum. Demikian yang disampaikan oleh Kasubdit yang akrab disapa Gus Adib ini, dalam kesempatan mewakili Direktur PAI memberikan kata sambutan pada acara pembukaan kegiatan.


"Kegiatan ini salah satu tujuannya untuk membangun kesamaan persepsi antar pemangku kebijakan PAI dalam konteks implementasi kurikulum merdeka," tukas Gus Adib (10/05/2023).


Peraih doktor dari Flinders University Australia ini berharap, kesamaan pemahaman terhadap muatan PAI kurikulum merdeka akan membawa dampak kolaborasi yang positif di antara pemangku kebijakan.


“Kita menghadapi era yang disebut Internet of Things (IoT), segala aktivitas manusia tidak lepas dari internet. Hal tersebut memberi peluang sekaligus tantangan bagi penyelenggaraan PAI. Dengan kerja bersama, eksistensi PAI akan bisa bertahan bahkan meningkat seiring kemampuannya beradaptasi dengan kebutuhan zaman,” terangnya.


Gus Adib menegaskan bahwa keterbukaan informasi di era IoT bukan tanpa masalah. Berbagai arus pemikiran dengan bebas masuk dan mewarnai alam pikir peserta didik khususnya siswa SMA/SMALB dan SMK. Infiltrasi pemikiran tersebut sebagiannya ada yang bertentangan dengan konsensus bersama yang dianut oleh bangsa Indonesia.


“Anak-anak didik kita perlu diperkuat DNA Islam wasathiyah-nya. Kenapa saya istilahkan dengan DNA? Karena sejatinya Islam itu sudah tengahan, moderat. Yang jadi persoalan adalah tafsir-tafsir keagamaan yang muncul belakangan dan banyak menabrak pendapat para ulama. Dalam konteks ini, PAI harus tampil terdepan menjaga prinsip moderatisme tersebut,” pungkasnya.


Kegiatan Bimtek Penguatan Pembelajaran PAI SMA/SMALB/SMK Berbasis Blended Learning Angkatan 2 menghadirkan narasumber lintas sektoral yang berkompeten di bidangnya. Pembicara yang diundang meliputi Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Asisten Deputi Pendidikan Keagamaan Kemenko PMK, Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis dan Keagamaan Balitbang dan Diklat Kemenag, dan akademisi profesional dari Universitas Islam Malang.



Terkait