Tangerang (Pendis)- Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam kembali melaksanakan Program Visiting Guru Pendidikan Agama Islam ke Wilayah Perbatasan. Program ini diwujudkan dengan pengiriman 28 guru PAI terlatih ke wilayah perbatasan. Peserta ditugaskan melaksanakan pembinaan guru PAI di lokasi tujuan selama 7 hari dari tanggal 29 November - 5 Desember 2019. Hal tersebut disampaikan Direktur Pendidikan Agama Islam, Rohmat Mulyana Sapdi saat membuka kegiatan Evaluasi Program Visiting Guru PAI ke Wilayah Perbatasan di Days Hotel, Tangerang, Kamis (5/12).
Rohmat menjelaskan program ini merupakan wujud kepedulian terhadap peningkatan kompetensi Guru PAI di daerah perbatasan. “Oleh karena mengundang seluruh guru PAI banyak menemui kesulitan, maka kita kirim guru PAI terpilih kesana”, jelas Rohmat.
Rohmat menambahkan program ini difokuskan pada peningkatan serta pengembangan kompetensi Guru PAI. “Di lokasi sasaran, peserta tidak sekedar transfer pengetahuan akan tetapi juga sharing pengalaman dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam”, terang Rokhmat.
Ia berharap berbagai pengalaman saat mengikuti program ini nantinya dapat diabadikan dalam bentuk buku. “Saya harap ada catatan yang nanti dapat dibukukan. Sebab banyak sekali cerita, pengalaman dan inspirasi yang dapat dibagikan baik kepada guru-guru PAI ataupun masyarakat umum,” jelas Rokhmat.
Menurut Kasubbag TU Direktorat PAI, Nasri bahwa guru PAI yang dikirim merupakan instruktur Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan Agama Islam. “Dalam pelaksanaan pendampingan, peserta bekerja sama dengan komunitas belajar guru PAI yang ada di lokasi tujuan seperti KKG, MGMP serta Pokjawas”, pungkas Nasri.
Pada penyelenggaraan tahun ini, peserta visiting Guru PAI disebar ke 14 kabupaten di 9 provinsi yaitu : Tarakan (Kalimantan Utara), Sambas (Kalimantan Barat), Hulu Sungai Tengah (Kalimantan Selatan), Sigli (Sulawesi Tengah), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Solok (Sumatera Barat), Pontianak (Kalimantan Barat), Bone (Sulawesi Selatan), Pesisir Selatan (Sumatera Barat), Padang Sidempuan (Sumatera Utara), Karo (Sumatera Utara), Indra Giri Hilir (Riau), Nunukan (Kalimantan Utara) dan Ende (Nusa Tenggara Timur). (Nasukha/Hik)