Kemenag Gandeng Lembaga Mitra Terapkan Aksi Moderasi Beragama di Sekolah dan Perguruan Tinggi

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Serpong (Dit. PAI) – Pasca launching aksi moderasi beragama yang diselenggarakan pada 22 September 2021 lalu, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melaksanakan Implementasi Moderasi Beragama pada Sekolah dan Perguruan Tinggi. Bentuk kegiatan aksi moderasi beragama diawali dengan persiapan pelaksanaan Training of Trainer (ToT) bagi lembaga mitra bidang pendidikan terpilih yang akan menjadi fasilitator di beberapa wilayah terdiri dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.


Rohmat Mulyana Sapdi selaku Plt. Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) menyebutkan Kerjasama antara Direktorat dan Lembaga Mitra adalah bentuk koordinasi program yang akan membantu aksi moderasi beragama di beberapa wilayah sasaran.


“Aksi moderasi beragama diturunkan dalam bentuk upaya asistensi kita kepada guru, peserta didik atau mungkin masyarakat”, ujar Rohmat saat memberikan arahan dihadapan perwakilan lembaga mitra, Rabu kemarin (6/10).


Rohmat menegaskan bantuan yang diberikan kepada 21 lembaga mitra harus memiliki dampak sasaran yang terukur sehingga tujuan program moderasi beragama dapat tercapai secara bertahap.


“Bantuan yang diberikan tidak hanya sekedar untuk melaksanakan kegiatan moderasi beragama dan tidak ada dampaknya. kami ingin agar masing-masing lembaga walaupun dengan varian kegiatan berbeda-beda namun tetap pada satu tujuan yang sama” jelas rohmat.


Adapun 21 lembaga mitra diantaranya: Yayasan AZ Membangun Indonesia Berdaya, LSM Human Institute, Yayasan Nurul Yasin, Yayasan Anak Pulau Nusantara, Yayasan Hade Rancage Citalaga, Yayasan Relasi Nusantara Satu, Yayasan Tali Buana Nusantara, Yayasan Lingkar Santri Nusantara, Yayasan PKBM Wana Bhakti, LP Ma’arif NU, Yayasan Pendidikan Islam Al-Firdaus Sumberbulu, Yayasan Alhikmah Sawah Besar, Yayasan Siti Hadidjah Marzuk, Yayasan Ar-Rois Cendikia, Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Indonesia, Yayasan Rumah Kreatif Berkarya, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama, Yayasan Pengembangan Pendidikan dan Telematika Indonesia, Yayasan Puspa Sada Setara, Yayasan Insan Membangun Indonesia, Pusat pengembangan dan Pemberdayaan Santri Nusantara.


Lebih lanjut, rohmat meminta kepada INOVASI (lembaga kemitraan Australia Indonesia) yang telah bergerak pada bidang Pendidikan Internasional untuk Menyusun skema program secara detail, terukur dan berdampak sehingga dapat digunakan oleh lembaga mitra terpilih untuk mendiseminasikan moderasi beragama di wilayah sasaran.


Rohmat berharap agar skema kolaborasi Bersama lembaga mitra dapat berjalan baik dan saling bersinergi satu sama lain. “Saya ingin ini dikembangkan dalam kerangka yang utuh, masing-masing lembaga mitra melengkapi satu dengan yang lain. Tim INOVASI mengidentifikasi pada titik mana tiap lembaga mitra dapat bersinergi.” Pungkasnya.



Terkait