Mengembangkan Pembelajaran Moderasi dan Pandemi

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Bogor (Dit.PAI) - Kurikulum memegang peran kunci atas keberhasilan pembelajaran. Kurikulum disusun secara efisien, efektif, relevan, dan fleksibel agar peserta didik menyerap materi-materi pembelajaran dengan mudah. Kurikulum ditempatkan secara adaptif, dapat memasukan unsur-unsur baru seperti moderasi beragagama, tanpa merubah substansi.

Hal tersebut disampaikan Kasubdit PAI pada SD/SDLB Direktorat PAI Kemenag RI Ilham, MPd dalam pelatihan “Penguatan Kurikulum dan Pembelajaran” di Kota Bogor (31/08/2021). Peserta pelatihan terdiri dari guru PAI SD/SDLB dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat dan Banten.

Ilham menyampaikan bahwa pelatihan selama tiga hari untuk membekali guru PAI kreatif dalam pembelajaran, inovatif dalam RPP, dan kaya metode. “Pelatihan untuk memberikan pengetahuan cukup dalam pembelajaran yang dapat diadaptasikan dengan situasi yang berkembang,” ujar Ilham.

Dalam pandangan Ilham, pengadaptasian pembelajaran, misalnya menginsersi nilai-nilai moderasi beragama ke dalam mata pelajaran (mapel) yang biasa dijalankan guru di ruang kelas. Insersi nilai-nilai moderasi beragama penting dijalankan sebagai langkah progresif sejalan dengan perkembangan kehidupan beragama di Indonesia.

“Pentingnya nilai-nilai moderasi beragama seiring perhatian pemerintah dalam perilaku keberagamaan masyarakat. Menteri Agama yang disampaikan melalui Dirjen Pendis dan Direktur PAI telah menginstruksikan agar pembelajaran memasukkan nilai-nilai moderasi beragama,” tegas Ilham.

Kasi Ketenagaan Aan Daniel Mukhlis mengatakan bahwa pelatihan “Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran” memfasilitas guru PAImengenal konsep moderasi beragama yang disusun Kementerian Agama. Dalam pelatihan, nilai-nilai moderasi beragama selain selain disampaikan oleh fasilitator, para peserta juga didorong untuk berdiskusi dengan peserta lainnya.

“Kami telah mendesain kegiatan ini agar peserta dapat berdiskusi dan interaksi dengan lain. Dengan demikian, antarpeserta dapat saling melengkapi,” ujar Aan Daniel Mukhlis.

Sementara terkait pandemi, Kasi Kesiswaan MHD Nasir menyampaikan, pelatihan Subdit PAI pada SD/SDLB juga memberikan stressing pada penguatan guru PAI tentang model-model kurikulum yang simpel (sederhana). Hal ini juga dianggap penting karena pandemi Covid 19 telah merubah tatanan kehidupan.

Menurut Nasir, pandemi Covid-19 telah membuat sekolah formal secara serentak menggunakan aplikasi pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran dilaksanakan terpaksa, tanpa persiapan matang, untuk menggantikan pembelajaran tatap muka (PTM) di kelas.

“Covid-19 mengakibatkan pendidikan jenjang dasar dan menengah berubah secara dramatis hanya dalam waktu hitungan hari. Pandemi telah mengakibatkan ribuan sekolah melaksanakan pembelajaran online, atau lebih 51 juta peserta didik dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB belajar di rumah,” ujar Nasir.

Pelatihan dimulai pada Selasa (31/08/2021) pukul 13.30 WIB diawal “Orientasi” dipimpin oleh JFT Pengembang Teknologi Pembelajaran Cucum Sumiyati, MDH Nasir, dan Aan Daniel Mukhlis. Dalam pengantarnya, Cucum Sumiyati menyampaikan bahwa pelatihan “Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran” harus membuat guru SD/SDLB lebih kreatif menyusun proses pembelajaran.

“Kami telah menghadirkan fasilitator handal untuk membuat guru PAI semakin handal, selain Plt Direktur PAI Dr Rohmat Mulyana Sapdi. Kami berharap, diskusi-diskusi interaktif dan ide konstruktif lahir dalam forum pelatihan selama tiga hari ini,” sambung Cucum Sumiyati.



Terkait