Bandung – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama" />

MGMP PAI SMP Jawa Barat Gelar Acara Launching Jurnal Asaatidzah

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Bandung – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Propinsi Jawa Barat, Rabu, 15 Desember 2021, melakukan Launching Jurnal Asatidzah.

Kegiatan launching dilaksanakan di SMPN 1 Cileunyi Bandung. dihadiri oleh sejumlah pejabat dan undangan. Tampak antara lain Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama, Amrullah, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Abudin, Kasubdit PAI SMP/SMPLB Direktorat PAI Agus Sholeh, para Pengurus MGMP PAI SMP Propinsi Jawa Barat dan lebih dari 400 guru yang mengikuti dari online.

Kepala Kanwil Kemenag Propinsi Jawa Barat Adib, juga mengikuti acara secara online dan menyampaikan sambutan.

Direktur Pendidikan Agama Islam Amrulah dalam sambutannya menyatakan kegembiraannya atas terbitnya Jurnal Asaatidzah karya MGMP PAI SMP Propinsi Jawa Barat.

“Saya turut bergembira dengan terbitnya jurnal Asaatidzah ini. Moga-moga jurnal ini dapat menjadi media informasi, diskusi, sosialisasi, kolaborasi dan inovasi para guru PAI SMP di propinsi Jawa Barat.” kata Amrullah.

Dia menyatakan bahwa kegiatan penerbitan jurnal ilmiah ini merupakan ladang amal MGMP dalam memberdayakan dan menguatkan para guru PAI terus melahirkan karya-karya ilmiahnya. Sekalipun dalam suasana pandemic akibat wabah Corona 19 ini.

“Guru PAI harus hebat. Guru ada jabatan profesi. Karena itu saya berharap agar para guru PAI dapat bekerja secara professional untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan agama Islam di sekolah”, jelas Amrullah.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Propinsi Jawa Barat Adib dalam sambutannya secara online juga mengatakan bahwa mandatory pendidikan agama Islam di sekolah mempunyai posisi yang sangat strategis dalam misi Kementerian Agama.

“Pendidikan Agama Islam di sekolah merupakan tugas berat, namun mulia. Karena tugasnya mengawal aspek moral dan perilaku dan mental generasi muda Islam Indonesia”, kata Adib.  

Ia berharap agar jurnal Asaatidzah ini terus berkembang dengan baik dan bermutu tinggi sehingga menghasilkan karya-karya yang berbobot dan layak untuk menjadi referensi.

“Jurnal Assatidzah harus dikelola dengan professional sesuai dengan standar jurnal ilmiah. Saya berharap terus berkembang dan terakreditasi dengan baik”, pesan Adib..  

Sementara itu Abudin, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam menyatakan bahwa penerbitan jurnal ilmiah ini merupakan sesuatu yang menggembirakan karena mendukung tugas pokok para guru dalam mengajar. Karena itu pihaknya terus mensupport agar jurnal ini terus berkembang, tidak hanya sekali terbit.

“Kita akan support penuh agar jurnal ini terus berlanjut dan tidak hanya sekali terbit.Jurnal ini sudah menjadi kebanggaan kami. Karena itu harus terus dipertahankan mutunya”, ujar Abudin, yang pernah menjadi Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon.

Pihaknya juga akan mendorong agar MGMP PAI SMP melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak lain, baik itu dengan kalangan guru maupun dosen di perguruan tinggi. Sehingga isi jurnal bisa lebih baik dan aktual.

“Saya berharap agar para pengurus MGMP PAI SMP melakukan dialog dan diskusi dengan berbagai pihak, sehingga isu-isu yang dikembangkan di jurnal Asaatidzah merupakan masalah-masalah aktual dan terkini”, tambah Abudin. 

Sementara itu Ketua MGMP PAI SMP, Asep Rahmatuddin dalam laporannya menyampaikan bahwa jurnal Asaatidzah telah memiliki ISSN yang dikeluarkan oleh LIPI, baik untuk edisi cetak maupun edisi online.

“Kami bersyukur, bahwa Jurnal Asatidzah ini telah memiliki ISSN yang dikeluarkan oleh LIPI. Dengan adanya ISSN ini maka kami sudah mengikuti ketentuan yang benar sesuai dengan standar ISSN yang berbasis di Paris ini.” ujar Asep.

Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan nama Jurnal Asaatidzah ini dilandasi pada satu visi untuk memberikan suatu penghargaan dan penghormatan yang tinggi terhadap profesi guru PAI di sekolah.

“Guru merupakan suatu profesi yang mulia dan terhormat. Karena pemilihan nama Asaatidzah merupakan suatu penghormatan yang tinggi atas dedikasi dan loyalitas mereka dalam menyampaikan pesan-pesan dari nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pembelajaran PAI di sekolah untuk masa depan anak bangsa”, tambah Asep yang akan mengakhiri masa kepemimpinan MGMP PAI SMP Jawa Barat.

Jurnal Asaatizdah direncanakan terbit 2 kali dalam setahun, yaitu bulan Juni dan Desember. Setiap edisi akan menampung tulisan para guru PAI SMP propinsi Jawa Barat sebanyak 10– 15 tulisan.

“Alhamdulillah, sesuai dengan harapan Kementerian Agama, Jurnal Asaatidzah telah terbit dua edisi, yaitu edisi Juni 2021 dan edisi Desember 2021. Ini adalah kado istimewa masa kepengurusan MGMP kami”, ungkap Asep.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga jurnal ini bisa terlaksana.

“Terima kasih atas dukungan penuh dari Kementerian Agama, terutama dari Subdit PAI SMP/SMPLB dan Kabid PAIS Propinsi Jawa Barat, sehingga jurnal ini bisa terbit, padahal awalnya kami sangat pesimis bisa terbit”, kata Asep dengan penuh haru. 

Informasi lengkap dapat diakses di www.jurnal.kreatif-pai.org/index.php/asaatidzah.



Terkait

GPAI Mampu Hadapi Risiko Learning Loss

Antri Itu Keren

Toleran Itu Sikapku