Lombok Tengah (Dit. PAI) - Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAPKIS) memfasilitasi guru disabilitas untuk melaksanakan Pemetaan Kompetensi (PK) Online Program pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI).
Salah satu guru disabilitas yang mengikuti PK Online PPKB GPAI adalah Yusron Hafiz. Ia adalah guru PAI Tuna Netra pada SLB Al Hasanain Beraim, Praya Tengah, Lombok Tengah, NTB yang menjadi salah satu peserta PK Online PPKB GPAI. Antusiasnya mengikuti PK Online yang diselenggarakan oleh Direktorat PAI Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI menjadi bukti profesionalitas guru PAI untuk mengembangkan kompetensi dirinya.
"Walaupun dengan keterbatasan, saya semangat mengikuti PK Online ini," ujar Hafiz saat pelaksanaan PK Online di SMA Negeri 1 Praya, rabu (10/05/2023).
Hafiz mengakui ingin mengetahui kompetensi yang dimilikinya, sehingga PK Online ini menjadi wadah yang tepat untuk menguji kemampuannya tersebut. "Saya sebagai guru PAI pada SLB dan tuna netra juga merasa terpanggil untuk melihat kompetensi yg saya miliki," imbuhnya.
Kepala Bidang PAPKIS Kanwil Kemenag Provinsi NTB, M. Ali Fikri, mengungkapkan kompetensi guru PAI yang berada di Sekolah Luar Biasa (SLB) tidak kalah dengan Guru PAI lainnya. Mereka dengan keterbatasannya mampu menanamkan PAI kepada siswa di sekolah Luar biasa.
"Salut kepada pak Hafiz atas keinginannya mengikuti PK online," lanjutnya.
Untuk diketahui, sebanyak 7.118 guru PAI provinsi NTB terdata di SIAGA akan mengikuti PK Online PPKB GPAI. Hingga saat ini sudah terdata 5 ribuan lebih guru PAI yang mengikuti PK Online dan jumlahnya akan terus bertambah. PK Online ini dilaksanakan pada tanggal 3 s.d 11 Mei 2023, dan di Provinsi NTB pelaksanaannya pada tanggal 10 Mei 2023.
Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) pada Kanwil Kemenag Provinsi NTB, Muhamad Azuddin menuturkan bahwa pelaksanaan PK online untuk guru PAI tidak pandang bulu, seluruh guru PAI se-Indonesia termasuk di NTB harus mengikuti pemetaan kompetensi tersebut. "PK Online ini harus diikuti oleh seluruh guru PAI yang terdata di SIAGA untuk melihat kompetensi guru itu sendiri, termasuk guru disabilitas", pungkasnya.