Surabaya, Sebanyak 86 Mahasiswa Islam dari 20 Perguruan Tinggi Umum (PTU) di Jawa Timur dikukuhkan menjadi Duta Moderasi Beragama. Pengukuhan dilakukan oleh Plt. Direktur Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama RI yang diwakili oleh Kasubdit PAI pada Perguruan Tinggi Umum pada kegiatan Penguatan Karakter Keagamaan Mahasiswa Islam pada Perguruan Tinggi Umum di Surabaya, Kamis (7/10).
86 Mahasiswa tersebut berasal dari 20 Perguruan Tinggi Umum di Jawa Timur yaitu Universitas Airlangga, lnstitut Teknologi Sepuluh November, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Islam Malang, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Universitas Narotama Surabaya, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Universitas Hang Tuah, Universitas 17 Agustus 1945, Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Merdeka Malang, Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo, Universitas Raden Rahmat Kepanjen, Universitas Wijayakusuma Surabaya, Universitas Wiraraja dan STIKES Kepanjen.
Kasubdit PAI pada PTU, M. Munir menyampaikan pengukuhan ini adalah bagian dari penguatan Moderasi Beragama kepada generasi muda khususnya Mahasiswa Islam di PTU. Dengan pengukuhan ini, Munir berharap mahasiswa sebagai agent of change, agent of development dan agent of control diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam penciptaan kehidupan keagamaan yang harmonis di tengah masyarakat.
“Saya percaya bahwa saudara-saudara akan mampu menjadi duta dan agen moderasi beragama dalam rangka menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama dan Islam Rahmatan lil ‘Alamin di lingkungan masing-masing," tutur Munir saat memimpin proses pengukuhan di Surabaya, Kamis (7/10).
Menurut Munir, Moderasi Beragama dapat menjadi pintu kebaikan yang akan menjadi pondasi sikap keberagamaan yang damai sekaligus mencegah paham radikalisme dan intoleransi yang kerap menyebar di perguruan tinggi.
“Moderasi beragama akan mendorong pengamalan sikap moderat, toleran, anti kekerasan dan penghargaan terhadap budaya lokal," jelas alumni UIN Jakarta ini.
Dikatakan Munir, nantinya duta dan agen moderasi ini akan dikuatkan menjadi komunitas dan mitra strategis yang lebih luas sehingga dapat saling bersinergi dalam implementasi moderasi beragama.
“Diawali di Kota Pahlawan, Surabaya, kita upayakan akan membentuk agen dan duta moderasi beragama di seluruh PTU di seluruh Indonesia dan kita susun juga program dan kegiatan lanjutan untuk memperkuat kapasitas dan peran agen-agen moderasi tersebut," pungkasnya.
Kasi Bina Keagamaan Mahasiswa, Subdit PAI pada PTU, Adimin Diens menambahkan sebelum dikukuhkan peserta telah mendapatkan materi penguatan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan.
Turut menjadi narasumber Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga, Hadi Subhan, Direktur Pengkajian Materi BPIP, M. Sabri, Guru Besar Unirversitas Negeri Malang, Yusuf Hanafi dan Pengurus Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme Jawa Timur, Ucu Martanto.
“Kegiatan ini diharapkan membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang wawasan keislaman dan kebangsaan yang luas dan komprehensif," tutupnya.(Nasukha/ Foto : Agus Salim)