Pengawas PAI Miliki Peran Strategis dalam Penguatan Moderasi Beragama di Sekolah

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Bali (Direktorat PAI) – Dua tahun penyelenggaraan pembelajaran pada masa Pandemi Covid-19 menuntut pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mencari skema yang tepat dalam memanfaatkan platform digital agar tidak terjadi stagnasi dalam pengawasan di sekolah.

Demikian disampaikan oleh Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah pada kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Pengawas PAI Angkatan 2 pada Minggu (22/05) di Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Sebagai garda terdepan penjaga mutu pendidikan, pengawas PAI harus peka terharap dinamika dan perlunya mengembangkan kompetensi. “Hingga kini, pengawas PAI masih terus memutakhirkan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi mereka. Hal ini penting, mengingat pengawas menjadi garda terdepan dalam menyikapi perubahan kondisi sebelum memberikan pembinaan untuk memastikan proses pembelajaran sudah berada di jalur yang tepat,” urainya.

Selain itu, Amrullah juga melihat aspek strategis pada peran pengawas PAI. “Pengawas PAI memiliki posisi dan peran strategis dalam keberhasilan proses belajar-mengajar. Pembinaan dari pengawas PAI akan berpengaruh tidak hanya kepada pengawas sendiri, tapi juga kepada GPAI binaan, bahkan sampai anak didik kita,” jelasnya.

Amrullah meyakini, pengawas PAI sudah mengambil peran dalam pelaksaan program yang menjadi prioritas Kementerian Agama, yaitu Moderasi Beragama (MB). Ini dapat terlihat dari Mars Kelompok Kerja Pengawas PAI (Pokjawas) PAI dengan lirik yang sarat akan nilai-nilai MB, ditulis tahun 2017.

Ia menambahkan, pengawas membutuhkan indikator sebagai penguatan implementasi nilai MB merangkul GPAI binaan. Di samping itu, Direktur mengajak Pengawas PAI untuk memberikan perhatian dalam rangka mengembangkan pengawasan di sekolah luar biasa (LB).

Turut hadir dalam acara pembukaan, Kepala Bidang Pendidikan Islam Kanwil Provinsi Bali Mahmudi. Dalam sambutannya, Mahmudi menyambut baik pelaksanaan program PPKB Pengawas PAI di Pulau Dewata. “Kami sampaikan terima kasih atas Bali sebagai pilihan tempat pelaksanaan kegiatan PPKB ini. Selain sebagai penguatan kalangan pengawas PAI, kegiatan ini juga bermanfaat untuk bangkit bersama pascapandemi Covid-19,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Kasubdit PAI pada PAUD dan TK Lelis Tsuroya Herniatin menerangkan latar belakang kegiatan ini. "Program PKB ini bertujuan untuk mewujudkan kompetensi pengawas PAI yang memenuhi standar pengawas yang terkait tupoksinya. Kami berharap, kegiatan ini dapat menunjang pemahaman dan upaya peningkatan kompetensi para peserta," urai Lelis.

Kegiatan ini memiliki dua agenda acara, yakni finalisasi beberapa pedoman dan modul bagi pengawas PAI dan training pengawas PAI dalam memanfaatkan platform digital guna pembinaan dan peningkatan fungsi kepengawasan PAI.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Tim Inovasi dalam memberikan pengayaan modul terkait Moderasi Beragama, dan tim Duta Digital Informatika atau Dugi Indonesia, mitra resmi Google di Indonesia, dalam mengembangkan penggunaan platform digital.

Peserta Angkatan 2 terdiri dari Pengawas PAI semua jenjang pendidikan utusa dari Provinsi Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. (Han/Wahid)



Terkait