Semarang (DITPAI)" />

Ujian PAI Medium Pembangunan Karakter Moderat Siswa

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Semarang (DITPAI) - Saat ini, sekolah sudah mulai menyiapkan diri untuk mengadakan ujian sekolah dalam rangka penilaian kelulusan peserta didik tahun pelajaran 2022/2023. Datangnya bulan Ramadhan 1444 H juga diantisipasi agar pelaksanaan ujian sekolah tidak bersamaan dengan program Ramadhan di sekolah.

Kasubdit PAI SMP/SMPLB Agus Sholeh meminta kepada para guru PAI agar membekali para peserta didiknya dalam menghadapi Ujian Sekolah ini, baik dari segi materi maupun spiritual, sehingga menjadikan ujian sekolah ini sebagai medium pembangunan karakter moderat siswa.

"Saya harapkan kepada para guru PAI agar membimbing dan mendampingi para peserta didiknya agar tetap tenang, namun penuh dengan kesiapan. Baik kesiapan materi ujian maupun mental spiritual," kata Agus Sholeh, di Semarang, Rabu (1/3/2023) pada Rapat Koordinasi Persiapan Ujian Sekolah PAI SMP/SMPLB.

Menurutnya, dengan suasana merdeka belajar saat ini maka para guru PAI harus bisa membangun mental setiap anak didiknya untuk aktif dan kreatif.

"Guru harus bisa membangun semangat belajar semua anak didiknya. Jangan hanya belajar karena mau ujian. Ujian sekolah merupakan cara untuk melatih diri mengembangkan budaya belajar efektif, melatih kepercayaan diri. Dan terutama adalah sebagai medium membangun karakter moderat siswa." ujarnya.

Agus Sholeh meminta agar materi ujian sesuai dengan kurikulum nasional dan tidak mengandung konten yang mengarah pada pornografi, khilafiyah maupun radikalisme.

"Inti dari pembelajaran mata Pendidikan Agama Islam adalah menginternalisasikan nilai-nilai agama Islam dalam diri peserta didik. Sehingga cara berfikir, bersikap dan bertindak peserta didik kita dalam kehidupan sehari-harinya mencerminkan nilai agama Islam yang moderat, yang rahmatan lil alamin," tambah Agus.

Di akhir pesannya, ia minta para guru PAI dapat menjaga pelaksanaan Ujian Sekolah ini dengan penuh amanah dan tanggung jawab.

"Saya berharap para guru bisa mengemban amanah ini agar anak didik kita mendapat bekal yang terbaik dari Pendidikan kita. Prinsipnya, guru harus fokus kepada kepentingan dan kemaslahatan peserta didik. Karena mereka adalah asset masa depan bangsa kita,” kata Agus.

Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Propinsi Jawa Tengah, Imam Bukhori, mengatakan bahwa sekolah akan mengikuti Petunjuk Teknis yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Agama beberapa waktu lalu.

"Kami akan lakukan sosialisasi Petunjuk Teknis yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Agama, sehingga para guru dan sekolah dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya," kata Imam.

Ia menyatakan bahwa Petunjuk Teknis yang ada telah jelas mengatur pelaksanaan ujian sekolah untuk PAI jenjang PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK.

“Kami sudah terima juknisnya dari Direktorat PAI dan akan kami koordinasikan dengan para Kepala Dinas Pendidikan, baik di tingkat Propinsi maupun Kabupaten/Kota. Juga dengan para Kepala Kemenag Kabupaten/Kota”, tambah Imam.

Imam juga mengatakan bahwa pihaknya akan membimbing para guru PAI dalam menyiapkan kisi-kisi maupun penyusunan soal ujian yang bermutu.

“Kita akan mendampingi para guru PAI dalam menyiapkan materi ujian sekolah, agar tidak hanya masalah kognitif saja, tapi juga tentang sikap, akhlak dan praktik ibadah sehari-hari.”, imbuh Imam yang juga merupakan Ketua Forum Komunikasi Kepala Bidang PAIS se Indonesia.

Mudah-mudahan, kata Imam, anak didik kita dapat lulus tidak hanya pintar otaknya, namun juga akhlak dan ibadahnya juga bagus.

“Mudah-mudahan para guru PAI kita dapat membimbing anak-anak kita, dengan akhlakul karimah”, harap Imam.

Kegiatan Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh para PTP di Bidang PAIS, Kasi PAIS Kemenag Kab/Kota dan Pengawas PAI dari Propinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Kalimanan Selatan. (SMP).



Terkait