Wamenag Luncurkan Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara pada Perguruan Tinggi Umum

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Depok (Kemenag) -- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi meluncurkan program Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara (GMBBN) pada Perguruan Tinggi Umum di Makara Art Center Universitas Indonesia Depok, 29 November 2022.

GMBBN adalah program penguatan moderasi beragama dan bela negara di kalangan mahasiswa Perguruan Tinggi Umum (PTU) yang difasilitasi oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama.

Hadir dalam launching ini, sembilan Rektor dan pimpinan PTU (UI, UGM, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Islam Malang, Universitas Wahid Hasyim Semarang, UPI Bandung, Uninus Jabar, Uniga Garut), para pimpinan Pusat dan Wilayah PMMBN, serta 75 Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara pada kampus PTU.

Dalam pidatonya, Wamenag menyambut baik inisiatif GMBBN seraya menyampaikan kegundahannya mengenai potensi radikalisme di kalangan mahasiswa PTU.

"Potensi radikalisme, ekstremisme, dan terorisme di kalangan Perguruan Tinggi Umum tidak pernah tidur apalagi hilang. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan. Data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan berbagai lembaga riset menegaskan hal tersebut," ungkapnya di Depok (29/11).

"Insiatif pembentukan Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara pada Perguruan Tinggi Umum menjadi energi penting untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut," imbuhnya.

Senada, pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro menyampaikan bahwa generasi muda tengah menghadapi tantangan paham intoleransi dan radikalisme yang intens dari berbagai arah dan pola yang beragam.

"Kondisi tersebut menimbulkan kecemasan," tuturnya,"Karena masa muda adalah transisi menuju usia dewasa yang identik dengan proses pencarian tujuan hidup, krisis identitas, dan masa-masa mempertanyakan berbagai kemapanan."

Selain itu, imbuhnya, Indonesia juga tengah mengalami bonus demografi, sehingga membangun komitmen kebangsaan dan moderasi beragama untuk para pemuda hari ini adalah investasi yang sangat signifikan bagi kelestarian dan masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia kelak.

"Terima kasih atas tumbuh dan berkembangnya inisiatif Griya Moderasi dan Bela Negara pada PTU. Terobosan ini memperkuat konteks upaya menjaga dan mengembangkan toleransi dan persatuan di PTU, semisal kurikulum Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT) pembelajaran Mata Kuliah Agama," pungkasnya. P

embentukan GMBBN pada Perguruan Tinggi Umum, selain merupakan amanah regulasi, juga adalah bagian dari tindak lanjut Nota Kesepahaman antara Kementerian Agama dengan Kementerian Pertahanan Tahun 2021 tentang Pembinaan Kesadaran Bela Negara.

Kerja sama ini juga melibatkan 13 Kementerian lainnya, seperti Kemenko Polhukam, Kemendagri, Kemendikbudristek, Kemenpan RB, dan kementerian lainnya (TimeMediaPAI)




Terkait