Digitalisasi 5000 Guru untuk Tingkatkan Kompetensi GPAI

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Malang (Dit.PAI) -- Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI menyelenggarakan kegiatan “Finalisasi Penyusunan Kisi-kisi dan Pembuatan Soal” di Malang, 15-16 Desember 2022. Dalam kesempatan yang sama, Direktorat PAI juga memfasilitasi forum diskusi guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) dalam rangka menjaring aspirasi GPAI khusus para guru di seluruh Provinsi Jawa Timur.

Acara yang diikuti oleh seluruh ketua KKG PAI SD se-Jawa Timur ini dibuka secara khidmat oleh Direktur Pendidikan Agama Islam, Amrullah pada Kamis, 15 Desember 2022. Dalam sambutannya di depan 100 lebih peserta, Amrullah menyampaikan bahwa GPAI memiliki kedudukan penting yang berbeda dari guru-guru mata pelajaran lain.

“Kompetensi GPAI cukup berat karena menjadi garda terdepan dalam pendidikan, terutama mengenai akhlak peserta didik. Kami berharap kompetensi GPAI ke depannya akan ditingkatkan lagi agar lebih komprehensif. GPAI menjadi kepala sekolah sudah banyak, akan lebih istimewa lagi bila ada GPAI juga yang menjadi kepala dinas, contohnya sudah ada GPAI di Aceh yang mengemban fungsi sebagai kepala dinas,” paparnya (15/12).

Amrullah menekankan peran strategis Direktorat PAI dalam peningkatan kompetensi para GPAI, salah satunya dengan meluncurkan program digitalisasi GPAI atau penguatan aspek digital para pendidik.

“Direktorat PAI telah menyiapkan pelatihan digitalisasi untuk 5000 guru PAI. Saat ini pelatihan tersebut sudah sampai Batch 3, dikerjasamakan dengan UIN Malang. Pogram ini juga terselenggara karena bantuan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan,” jelas Amrullah.

Selain harapan tercapainya GPAI yang kompeten, Direktur PAI juga berharap terwujudnya guru-guru PAI yang moderat agar menjauhkan diri dari paham-paham intoleransi, terutama bagi mereka yang sudah lulus sertifikasi.

Sementara itu, Kepala Subdit PAI pada SD, Imam Bukhori, dalam penyampaian laporannya mengatakan, selain sosialisasi terkait penyusunan kisi-kisi dan pembuatan soal Ujian Sekolah, acara ini difungsikan sebagai upaya menjaring aspirasi di antara GPAI se-Jawa Timur.

“Kami perlu feedback mengenai apa yang menjadi persoalan para GPAI di lapangan, sehingga forum ini akan mendapatkan kemanfaatan baik bagi guru PAI sendiri dan guru lainnya,” ungkapnya. (Wikan)




Terkait