Yogyakarta (Direktorat PAI) – Direktorat Pendidikan Agaam Islam memandang bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat meningkatkan kinerja guru yang mendukung mereka untuk menjadi profesional. Hal demikian menjadi salah satu pesan penting yang disampaikan oleh Direktur Pendidikan Islam Amrullah dalam kegiatan Program Guru Master PAI SD/SDLB Angkatan 2 di Yogyakarta.
Dengan melakukan tahap-tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Melakukan PTK adalah salah satu kompetensi yang diperlukan para guru, tidak terkecuali Guru Sekolah Luar Biasa (SLB)," tuturnya (17/3).
Kegiatan yang menitikberatkan pada pengembangan kompetensi guru dalam Menyusun PTK ini diselengarakan pada 16-18 Maret 2023 yang diikuti oleh 42 guru PAI se-Indonesia.
Lebih jauh, Amrullah menyampaikan bahwa semua guru memiliki hak yang sama dalam pelayanan pembinaan, termasuk GPAI penyandang disabilitas.
“Kita memastikan bahwa GPAI penyandang disabilitas mendapat akses yang sama untuk meningkatkan kapasitas diri dan sarana berbagi dengan guru lain. Pada faktanya, kami meihat bahwa guru penyandang disabiltas pun telah memberikan kontribusi yang baik dalam pengembangan PAI,” ungkapnya.
Sementara itu, Imam Bukhori, selaku Kepala Subdit PAI SD/SDLB, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Angkatan 1 terkait program Guru Master untuk GPAI SLB. Kegiatan ini juga terkait dengan pelaksanaan kegiatan serupa pada tahun sebelumnya di mana salah satu sasaran kegiatan adalah kemampuan guru dalam menyusun PTK.
“Kegiatan pada angkatan kedua ini merupakan pendampingan finalisasi PTK. Kami memfasilitasi para guru SLB untuk menyelesaikan draft PTK-nya menjadi karya jadi yang siap dicetak oleh Direktorat PAI. Targetnya, kami di direktorat memiliki kompilasi PTK atau semacam antologi dari hasil PTK para guru SLB,” pungkasnya.
Pendampingan PTK sendiri dilakukan oleh tiga dosen dari Universitas Nusantara Bandung yang memiliki kapasitas dalam bidang pembelajaran pendidikan inklusif, Bukhori pun menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen keberpihakan direktorat terhadap guru PAI penyandang disabilitas dan guru yang mengajar di SLB. (Wikan)