Bogor (Dit.PAI)-- Direktorat Pendidikan Agama Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama kembali mengadakan kegiatan Penyusunan Modul Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Luar Biasa (SLB). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang dilaksanakan sebelumnya. Proses penyusunan modul memang tidak bisa sekali jadi, sehingga memerlukan tahapan-tahapan agar modul yang nantinya dihasilkan dinilai layak dan tepat guna. Pada kesempatan kali ini, kegiatan penyusunan mengambil tajuk "Penyusunan Modul PAI Berkebutuhan Khusus".
Kegiatan Penyusunan Modul PAI Berkebutuhan Khusus diselenggarakan selama 3 hari, tanggal 19-21 Oktober 2021 di Hotel Zest, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan diikuti oleh sekitar 30 orang Guru PAI SLB dari berbagai provinsi yang masuk dalam tim penyusun modul PAI di SLB. Selaku panitia penyelenggara adalah Subdit PAI pada SMA/SMALB dan SMK Direktorat PAI.
Direktur PAI Amrullah, dalam kesempatan memberikan pengarahan kepada tim penyusun modul PAI di SLB menyampaikan bahwa modul yang sedang disusun memiliki karakteristik yang tentu saja berbeda dengan modul untuk peserta didik di sekolah reguler. Kekhasan itulah yang menjadikan agenda penyusunan modul PAI di SLB memiliki tantangan yang tidak biasa, yang membutuhkan sumbangsih dari SDM yang memang berpengalaman di bidangnya.
"Modul yang sedang disusun pastinya bukan suatu perkara yang mudah karena berkaitan dengan peserta didik berkebutuhan khusus. Oleh karenanya, perlu peran serta orang-orang yang ahli dan berpengalaman untuk terlibat dalam penyusunan modul ini," ujarnya (Selasa, 19/10/2021).
Amrullah mengapresiasi pengorbanan para Guru PAI Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terlibat dalam penyusunan modul PAI di SLB, mengingat sebagiannya adalah Guru PAI yang tergolong sebagai penyandang disabilitas.
"Salah satu yang mendorong saya hadir di sini adalah keinginan untuk mengenal bapak ibu tim penyusun modul PAI di SLB. Saya takjub dan amat mengapresiasi, ternyata di antara bapak ibu ada yang penyandang disabilitas dan membutuhkan perjuangan luar biasa untuk bisa sampai ke Bogor ini," tukas Amrullah.
Ia menambahkan bahwa Direktorat PAI merencanakan program penyusunan modul PAI di SLB akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2022. Dukungan anggaran dan lain sebagainya sedang disiapkan agar kegiatan penyusunan dapat lebih terprogram dengan baik dan mencapai hasil optimal.
"Direktorat PAI sedang mengusulkan untuk tahun anggaran 2022 terkait kelanjutan penyusunan modul PAI di SLB. Kami ingin modul ini benar-benar tuntas dan layak digunakan. Kami juga mengupayakan agar bapak ibu tim penyusun bisa mendapatkan imbal jasa yang sesuai," ungkapnya.
Kegiatan Penyusunan Modul PAI Berkebutuhan Khusus dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat sesuai aturan pemerintah. Kegiatan juga dihadiri oleh Guru PAI SMA dan Pengawas PAI yang berpengalaman di bidang penulisan sebagai pembahas. Secara keseluruhan, kegiatan penyusunan modul PAI di SLB untuk tahun anggaran 2021 menyasar tiga kelompok ketunaan, yakni tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita. (Apri/TimMediaPAI)
Fotografer: Apriyadi Wardoyo