Direktur PAI: Guru PAI SLB Patut Diapresiasi

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Yogyakarta (Dit. PAI) -- Para Guru SLB (Sekolah Luar Biasa) mengajar dengan beban tugas, kasih sayang, dan kompetensi yang di luar batas kewajaran. Direktorat PAI menilai, peran guru SLB sejalan dengan nomenklatur sekolah khusus ini, yakni luar biasa, karena mereka harus mengelola tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.

Pesan demikian disampaikan oleh Direktur PAI Amrullah di depan para guru PAI SLB dari Provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Jatim dalam pembukaan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru SMPLB (29/6/2022). Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 29 Juni hingga 1 Juli 2022 di Yogyakarta.

Menurut Amrullah, dengan peran dan fungsi yang tidak biasa tersebut, apresiasi layak disematkan kepada para Guru SLB.

"Para Guru SLB mengajar bukan hanya dengan mengedepankan kasih sayang mereka pada siswa SLB, namun juga kompetensi yang mumpuni, karena mengajar di SLB itu tidak mudah. Direktorat PAI sangat mengapresiasi peran dan kontribusi luar biasa para guru SLB," terangnya.

Dalam proses pembelajaran yang tidak mudah tersebut, Amrullah juga menilai sisi kekhasan, keunikan, dan potensi siswa SLB di tengah ketunaan mereka.

"Saya meyakini, kekhasan dan potensi siswa SLB sudah diakomodir sedemikian rupa dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Konten Kurikulum Merdeka Belajar telah menyediakan perangkat pembelajaran dalam mendukung proses dan materi pembelajaran bagi siswa SLB dengan ekstensif, sesuai kebutuhan dan perkembangan yang ada," sambungnya.

Di akhir sambutan, dirinya mengharapkan, Kurikulum Merdeka Belajar dapat menjadi perangkat pendukung untuk menggali potensi siswa SLB sekaligus mengadvokasi personalitas dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.

"Kita berharap agar dengan adanya Kurikulum Merdeka ini siswa SLB dapat belajar dengan baik dan makin meningkatkan rasa percaya diri mereka bahwa belajar itu menarik dan menyenangkan", tambah Agus Sholeh.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Pakis Kanwil Kemenag DIY Buchori Muslim menyampaikan kendala yang dihadapi para guru SLB terkait jumlah dan beban kerja mereka dalam mengajar .

"Jumlah Guru SLB sangat terbatas. Di tengah keterbatasan itu, mereka harus menghadapi beban kerja mengajar yang cukup berat, karena harus mengajar pada berbagai kondisi ketunaan siswa SLB," terangnya.

Oleh karena itu, ia menyambut positif pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru SMPLB ini.

"Kegiatan seperti ini dapat menjadi sarana silaturahim, dan peningkatan kemampuan serta kepercayaan diri para Guru SLB," imbuhnya.

Sementara itu, dalam laporannya selaku penanggung jawab kegiatan, Kasubdit PAI pada SMP/SMPLB menyampaikan titik tekan kegiatan, yakni peningkatan kompetensi penulisan Jurnal Ilmiah SMPLB.

"Kami menginginkan Guru PAI SLB turut berpartisipasi dan berkontrubsi dalam inovasi dan terobosan yang kami lakukan dengan penerbitan Jurnal Ilmiah PAI SMP. Tahun ini kami sediakan dua slot khusus bagi para GPAI PAI SLB untuk menuangkan ide dan pemikiran mereka dalam Jurnal yang kami sediakan," jelasnya.

Agus menambahkkan, penerbitan Jurnal Ilmiah PAI SMP dapat menjadi wadah literasi ilmiah GPAI SMPLB.

"Dengan dua jurnal khusus bagi GPAI SLB ini, kami harapkan apa yang menjadi ide, inovasi, pemikiran, dan kegelisahan mereka dalam mengajar di SLB dapat tersalurkan dengan positif dalam wadah yang tepat,"pungkasnya. (SubditSMP)



Terkait