Empat Produk Penting Penyusunan Kisi-Kisi Soal Ujian Sekolah PAI

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Labuan Bajo (Direktorat PAI) -- Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), Kementerian Agama RI melalui Subdit PAI pada SD/SDLB, menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Kisi-kisi Ujian Sekolah (US) dalam dua angkatan. Angkatan 1 dilaksanakan di Bogor pada tanggal 18-20 Agustus 2022, sementara Angkatan 2 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 22-24 Agustus 2022. Dari kedua angkatan ditargetkan beberapa produk sebagai hasil kegiatan workshop peserta.

Berdasarkan wawancara Tim Media Direktorat PAI dengan narasumber kegiatan yang juga seorang instruktur nasional, Sihono, ada empat produk penting yang menjadi output kegiatan penyusunan kisi-kisi soal.

Pertama adalah pemetaan materi. Pemetaan menjadi penting dilakukan untuk megidentifikasi materi apa saja yang akan menjadi soal-soal ujian. Kedua, penyusunan kisi-kisi umum, berupa langkah untuk mendeskripsikan level kognitif soal yang dikategorikan dalam Level 1, 2, dan 3. Level ketiga adalah soal dengan karakteristik HOTS (Higher Order Thinking Skill) dan lingkup materi.

Ketiga adalah produk penyusunan kisi berindikator, di mana produk ini sudah menyertakan kompetensi dasar (KD) dan nomor soal. Produk terakhir yang terpenting adalah kartu soal sebanyak Sembilan kartu yang merupakan 20 persen gambaran sebaran soal. Seperti diketahui, struktur soal dalam US berisikan 40 soal pilihan ganda (PG) dan 5 soal esai. Jadi, jika dibuat kartu soal, proporsinya menjadi 8 soal PG dan 1 soal essai.

Hasil dari kegiatan penyusunan kisi-kisi akan ditindaklanjuti dalam telaah soal oleh tim telaah didampingi para pakar terkait. Telaah analisis soal yang dimaksud meliputi materi, konstruksi, dan bahasa yang digunakan dalam soal.

Peserta kegiatan pada angkatan 1 adalah guru PAI SD, sementara peserta pada angkatan 2 merupakan gabungan antara GPAI SMP dan SMA/K. Dengan pendekatan ini, diharapkan hasil dari Angkatan 2 akan ditelaah untuk jenjang SMP dan SMA/K.

Berdasarkan pantauan Ahmad Hasim, narasumber lain yang juga instruktur nasional, para GPAI peserta kegiatan Penyusunan Kisi-kisi merasakan manfaat yang signifikan, berupa wawasan baru yang mengubah paradigma mereka dalam pembuatan soal.

Pada umumnya, mereka membuat soal tanpa prosedur dan panduan, sehingga sulit mengukur efektivitas soal terhadap kemampuan peserta didik. Dengan adanya Penyusunan Kisi-kisi, GPAI mendapat pengetahuan baru terkait kompetensi pembuatan soal. Direktorat PAI berharap pengetahuan baru tersebut tidak berhenti untuk peserta sendiri tetapi juga bisa dibagikan pengalamannya kepada guru sejawat di daerah masing-masing. (Wikan)



Terkait