(Galeri MGMP) GPAI Praktik Menyusun Soal US

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Demak (DitPAI) -- Tidak sekedar pandai dalam mengajar semata, Guru PAI juga dituntut profesional dalam penilaian, khususnya menyusun soal Ujian Sekolah (US). Karena alasan ini, Guru PAI yang difasilitasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI Tingkat SMP di Kabupaten Demak, Sabtu (26/2) melaksakan praktik penyusunan kisi-kisi dan butir soal US Tahun Pelajaran 2021-2022 di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Kegiatan Workshop Peningkatan  Kompetensi Guru PAI Se-Kabupaten Demak. Jika sebelumnya peserta diberikan bekal dan teori bagaimana membuat kisi-kisi dan soal yang baik yang telah dijelaskan oleh pemateri yang sudah berpengalaman dibidangnya, maka pada acara kali ini peserta diajak mempraktikkan menyusun kisi-kisi US dan soalnya.

Selain praktik menyusun kisi-kisi dan soal, peserta juga diajak pemateri untuk bersama-sama melakukan telaah atas apa yang sudah dibuat, sehingga GPAI benar-benar memahami alur penyusunan kisi-kisi dan soal US tahun pelajaran 2021-2022.

“Membuat kisi-kisi yang baik harus memperhatikan aspek ABCD. Maksudnya, A adalah audience, B adalah behavior, C adalah Condition, dan D adalah Degree. GPAI harus memahami aturan tersebut.” ungkap pendamping kegiatan Syaekuddin yang juga ketua MGMP PAI SMP Kabupaten Demak dan Pelatih Nasional PKB Kemenag, didampingi moderator kegiatan Aniq Alifi dan Parjono.

Syaekuddin menambahkan, menyusun soal bukan perkara mudah, karena penulis harus memahami urut-urutan dalam menyusun kisi-kisi hingga menerapkannya dalam soal. Jika mampu memahami skema pembuatan kisi-kisi dan soal, maka hasilnya bisa maksimal. “Tidak mudah memang membuat soal yang bagus dan sesuai dengan konteksnya,” jelas guru PAI SMP Negeri 1 Kebonagung ini.

Soal US direncanakan berjumlah 45 soal, di mana 40 soal berupa pilihan ganda dan 5 soal berupa uraian. Adapun pemetaan soal sesuai dengan kelas mempunyai persentase berbeda-beda. Kelas tujuh persentasenya mencapai 30 persen, kelas delapan sebanyak 40 persen dan kelas sembilan mencapai 30 persen. Pemetaan soal berdasarkan aspek per kelas meliputi al-Quran persentasenya mencapai 20 persen, aspek akidah persentase soal mencapai 20 persen, akhlaq sebanyak 20 persen, fiqih sebanyak 20 persen dan sejarah peradaban islam mencapai 20 persen.

Salah satu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut Titik Wahyuningtyas, mengungkapkan bahwa adanya workshop ini sangat bermanfaat. “Dalam kenyataannya, banyak guru tidak menjalankan kaidah saat menyusun soal,  misalnya ada guru yang menulis soal baru kisi-kisi,” ungkap guru PAI SMP Negeri 1 Demak ini.

Tyas, panggilan akrabnya, mengakui bahwa menyusun kisi maupun soal  tidak mudah. Karena itu, kegiatan tersebut sangat bermanfaat sekali. Dia berharap kegiatan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru PAI harus diadakan setiap semester sekali karena sangat bermanfaat. “Kegiatan workshop yang mendukung profesionalitas guru sering-sering diadakan,” imbuhnya.

Dia berharap kegiatan seperti ini bisa dilanjutkan dan ditingkatkan. Dengan berkesinambungan dan istiqomah, kegiatan positif yang sudah dilaksanakan oleh MGMP PAI SMP Kabupaten Demak ini bisa meningkatkan kemahiran guru PAI SMP dalam penyusunan kisi-kisi dan soal US di Kota Wali.  (AAM)

Kontributor : Syaekudin

Editor   : Saiful Maarif



Terkait

Wali Kota Palu Luncurkan Program Bina Imtak

Branding Guru PAI di Era Informasi

Moderasi Melalui Frekuensi

Pengembangan Kurikulum PAI pada Sekolah Penggerak

Integrasi Konten Kurikulum PAI pada Era Pandemi

Mimpiku Untuk Indonesia