(Galeri MGMP PAI) Kankemenag Demak Minta GPAI Jadi Motor Impelementasi Kurikulum Prototipe

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Demak (MGMP PAI Jateng/DitPAI) -- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak Ahmad Muhtadi menyampaikan peran fundamental Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) dalam perkembangan kurikulum sekarang. “Saat ini sekolah-sekolah sudah mulai menggunakan kurikulum prototipe yang memiliki sejumlah karakteristik. Salah satu karakteristiknya adalah keimanan dan katakwaan serta akhlakul karimah. Untuk itu, Kementerian Agama mendorong GPAI menjadi motor Kurikulum Prototipe,” kata Muhtadi.

Ahmad Muhtadi menyampaikan hal tersebut dalam acara Workshop Peningkatan Kompetensi Guru yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak (3/2). Acara ini merupakan kelanjutan dari acara yang digelar seminggu sebelumnya.

Menurut Muhtadi, secara umum Kurikulum Prototipe merupakan kurikulum yang disederhanakan. Kurikulum Prototipe hadir sebagai opsi tambahan untuk diterapkan oleh satuan pendidikan sebagai salah satu upaya dalam memitigasi learning loss akibat adanya pandemi Covid 19.

Setiap lembaga pendidikan dihadapkan pada pilihan penggunaan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat atau Kurikulum Prototipe dengan harapan dapat mendorong pembelajaran sesuai kemampuan siswa dan memberi ruang yang lebih luas pada perkembangan karakter serta kompetensi dasar.

Karakteristik lain dalam Kurikulum Prototipe adalah pembelajarannya dirancang berbasis project untuk pengembangan soft skills dan karakter gotong royong, kebinekaan global, kemandirian, nalar kritis, dan kreativitas.

Selain itu, kurikulum ini terfokus pada materi esensial, sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. “Tidak kalah pentingnya, kurikulum ini juga fleksibel bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal,” ungkapnya.

Muhtadi menjelaskan tugas penting sekolah dalam melakukan analisis dan penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan yang memiliki fokus pada upaya menumbuhkan karakter pelajar pancasila. “Kurikulum operasional satuan pendidikan meliputi beberapa langkah, yakni analisis konteks satuan pendidikan, penyusunan konsep pengorganisasian pembelajaran, dan pendampingan evaluasi serta pengembangan profesional,” terangnya.

Endah Sulistyowati, narasumber lain dalam acara ini, berharap GPAI di Kabupaten Demak memanfatkan momentum workshop sebaik mungkin. “Sudah seharusnya GPAI benar-benar memanfaatkan pelatihan ini sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri,” tandas Endah.

Pengembangan diri bagi GPAI menjadi keniscayaan karena tantangan yang dihadapi selalu berkembang. Karena itu, sudah seharusnya guru PAI selalu meningkatkan kemampuan diri melalui serangkaian kegiatan. “Kegiatan workshop seperti ini adalah bagian dari upaya untuk selalu meningkatkan kemampuan diri,” terangnya.

Terkait dengan kurikulum prototipe, aktivitis Pramuka Kabupaten Demak ini menegaskan bahwa peran GPAI luar biasa penting, karena salah satu karakteristik yang diharapkan dalam kurikulum baru itu terkait dengan peran yang dijalankan GPAI. “Bagaimana peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlakul karimah merupakan tugas yang biasa dilaksanakan oleh GPAI,” pungkas Endah. (AAM/Tim Media PAI)

Kontributor: Syaekudin, Yana Cahyana

Editor: Biltizer Bachtiar, Saiful Maarif







Terkait