(GPAI SP) Kemenag akan Dampingi GPAI Penggerak

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)







(Pengantar Redaksi) 

Header (GPAI SP) adalah wadah untuk aktivitas Sekolah Penggerak, khususnya bagi guru PAI yang terlibat dalam Program Sekolah Penggerak.


Serang (GPAI SP/Dit PAI) -- Unit Pelaksana Teknis Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Bahasa Kemdikbudristek menyelenggarakan kegiatan Lokakarya ke-3 Program Sekolah Penggerak. Acara diselenggarakan secara luring, bertempat di Ledian Hotel Kota Serang (20/2). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang Sutoto.

Dalam sambutannya, Sutoto mengapresiasi penyelenggaraan acara ini. “Saya mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini,” ungkapnya merespons pelaksanaan kegiatan. “Upaya meningkatkan kompetensi dan kinerja guru sangat penting dilakukan. Hal demikian merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan kualitas pembelajaran.  Kita berharap hal demikian berimbas kepada terwujudnya profil pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, bernalar kritis, kreatif, mandiri, bergotong royong, dan berkebinekaan global,” terang Sutoto.

Selain itu, Sutoto berharap agar minat kepesertaan sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak ditingkatkan. “Saya sampaikan apresiasi atas keberanian dan inisiatif Kepala Satuan Pendidikan yang mendaftar sebagai Pelaksana Program Sekolah Penggerak. Hal itu menunjukan kepedulian untuk memajukan mutu pendidikan di lingkungan masing-masing. Saya harapkan agar ke depannya inisiatif pendaftaran selaku Pelaksana Program Sekolah Penggerak dapat meningkat,” katanya.  

Pada kesempatan yang sama, Ketua MGMP PAI SMP Banten Aat Jumiat menyampaikan pentingnya pelaksanaan kegiatan ini. “Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan karena Program Sekolah Penggerak bertujuan untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik baik dari aspek kompetensi kognitif maupun non-kognitif (karakter) dalam rangka mewujudkan profil pelajar Pancasila,” papar Aat. Aat menambahkan, transformasi tersebut diharapkan tidak hanya terbatas pada satuan pendidikan, melainkan juga dapat memicu terciptanya ekosistem perubahan dan gotong royong di tingkat daerah dan nasional, sehingga perubahan yang terjadi dapat meluas dan terlembaga.

Pada kegiatan lokakarya ini yang berperan sebagai narasumber adalah Khaerunnisa, pelatih ahli dari unsur perguruan tinggi. Dalam paparannya, Khaerunnisa menjelaskan pembelajaran sosial dan emosional untuk mewujudkan sekolah yang aman dan nyaman, sambil memberikan bimbingan pengisian lembar kerja yang harus peserta selesaikan dan di-upload ke dalam google drive.

Ditemui secara terpisah, Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah menyampaikan pandangannya terkait  Program Sekolah Penggerak. “Kementerian Agama mendorong para guru PAI di sekolah untuk aktif terlibat dalam Program Sekolah Penggerak yang menjadi kebijakan Kemendikbud dalam menciptakan pendidikan di Indonesia yang lebih bermutu,” ujar Amrullah.

Amrullah juga berharap bahwa Kementerian Agama bisa ikut melakukan pendampingan program sekolah penggerak, terutama untuk menyemangati para guru PAI di sekolah tersebut.

“Kami berharap mulai tahun ini dapat melakukan pendampingan atau supervisi kepada para guru PAI yang menjadi guru penggerak atau sekolahnya menjadi sekolah pengerak, sehingga kami dapat mengetahui apa yang diperlukan oleh para guru PAI tersebutâ, “ pungkasnya. (SM)

Kontributor : Aat Jumiat

Editor: Saiful Maarif





Terkait