Guru Terhambat Kenaikan Pangkat Akibat Enggan Menulis

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)
Tangerang, (PAI), Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI), Rohmat Mulyana Sapdi tak bosan mengingatkan guru PAI untuk mulai dari sekarang terbiasa menulis. "Terus diasah untuk belajar menuangkan gagasan. Tak bakal jadi-jadi kalau tidak pernah dicoba. Banyak guru terhambat kenaikan pangkatnya gara-gara karya tulis. Mandeg golongannya akibat enggan menulis." jelasnya.

Hal ini disampaikan Rohmat saat memberikan sambutan pada kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru PAI SD/ SDLB Angkatan 2 di Tangerang, 31 Maret 2021. Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta dari beberapa provinsi yang terseleksi.

Lebih lanjut Rohmat yang juga menjabat sebagai pejabat pelaksana tugas (plt) Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam ini menyampaikan pengalamannya terkait kepenulisan. Ia mengatakan terkadang kemampuan menulis justru muncul di saat kondisi terdesak karena adanya tuntutan tugas dari pimpinan. 

Ia menyebutkan contoh karya tulisnya yang berjudul "Paradigma Filosofi IAIN menjadi UIN" yang dikerjakan dalam waktu terbatas. Pria kelahiran Tasikmalaya ini juga menambahkan untuk membuat karya tulis yang bagus sering-seringlah membaca karya penulis terkenal. Setiap ada karya yang baru dari yang bersangkutan ikuti terus dan pelajari lalu kita latihan menulis sendiri dengan cara menirunya sampai kita membuat gaya tulis sendiri yang berbeda. Meniru kerangka tulisan itu dibolehkan, bukan plagiasi, ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Rohmat menyampaikan kembali bahwa tahun ini Direktorat PAI mengemban tugas besar yakni menyelenggarakan pelatihan pendidikan guru (PPG), mengusahakan dibayarnya selisih tunjangan kinerja bagi guru PAI yang diangkat kementerian agama (NIP 15) dan pengangkatan guru PAI dengan status PPPK sebanyak 22 ribu. Selaku ketua konsorsium PPPK di lingkungan Kementerian Agama, ia mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan segala sesuatu terkait seleksi PPPK tersebut. (Wikan/Tim Media PAI)

Terkait