Ini Dia Catatan Penting Penyusunan Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Surabaya (Dit. PAI)-Modul Ajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti yang sedang disusun oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu bentuk langkah kebijakan untuk menjawab tantangan dan tuntutan dunia pendidikan terkini. Modul yang diperuntukkan bagi peserta didik ini sudah sepatutnya memiliki desain yang memungkinkan para siswa merasakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan tuntas sesuai capaian pembelajaran yang diinginkan.

Beberapa poin perlu mendapatkan perhatian serius agar proses penyusunan Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti dapat memenuhi target sebagaimana tujuan yang telah ditetapkan. Pertama, berkaitan dengan nilai manfaat secara fungsional dari modul itu sendiri. Adapun yang kedua, berkenaan dengan sudut pandang narasi yang dibangun dalam setiap materi yang disampaikan di dalam modul.

Hal tersebut sebagaimana diutarakan oleh Kasubdit PAI pada SMP/SMPLB Agus Sholeh, dalam kesempatan pemaparan hasil telaah pada kegiatan Uji Publik Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Perspektif Moderasi Beragama Angkatan 1. Ia berpendapat bahwa modul ajar yang nantinya dihasilkan dapat dinilai gagal jika tidak memiliki nilai kegunaan di lapangan. Modul tersebut hanya sebatas dokumen (entah cetak maupun digital-red) yang tidak berfungsi apa-apa.

"Saya kira tidak ada salahnya jika diadakan uji coba penggunaan modul. Kebetulan bapak/ibu penulis juga seorang guru yang artinya juga sebagai pengguna," terang Agus (Kamis, 4/8/2022).

Agus menambahkan bahwa secara substansi Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti harus memuat narasi-narasi positif yang membangun. Bagaimana modul tersebut mampu memunculkan rasa bangga pada diri peserta didik terhadap Islam yang diyakininya dan mendorong keinginan untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik perlu ditanamkan sedini mungkin wawasan dan pemahaman Islam yang teduh, damai, dan bermanfaat bagi sesama.

"Model pelajar muslim yang ingin kita bentuk melalui modul ini ialah model muslim yang rahmatan lil'alamin. Hal ini juga sejalan dengan profil pelajar Pancasila," ujarnya.

Kegiatan Uji Publik Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Perspektif Moderasi Beragama Angkatan 1 berlangsung pada tanggal 3 s.d. 5 Agustus 2022 di Hotel Swiss-Belinn, Surabaya. Kegiatan dikuti oleh 45 orang peserta, yang terdiri dari unsur guru besar, dosen, Pengawas PAI, dan Guru PAI. (apr)



Terkait