Batam (Direktorat PAI) – Direktorat Pendidikan Agama Islam melalui Subdit PAI pada PAUD/TK menyelenggarakan webinar nasional dengan tema "GPAI TK Abad 21 yang Kompeten dan Moderat". Diselenggarakan di Batam, di sela kegiatan Asesmen GPAI TK, webinar diikuti sekitar 300 peserta dari GPAI TK, pejabat dan PTP di Kanwil, dan anggota asosiasi penyelenggara pendidikan PAUD/TK.
Mewakili Direktur PAI, Kasubdit PAI pada PAUD dan TK Lelis Tsuroyya Herniatin membuka webinar dan memberikan paparannya. "Webinar ini kami harapkan mampu menjadi sarana silaturahim para pihak pemangku kepentingan terkait PAI di PAUD/TK. Sarana ini bukan tujuan, melainkan bagian dari dukungan terhadap upaya yang lebih besar untuk mewujudkan pengembangan PAI pada PAUD/TK," harapnya (3/8).
Dimoderatori PTP Bidang Kesiswaan Subdit PAI pada PAUD/TK, Suharno, webinar menghadirkan narasumber yang kompeten dengan berbagai latar belakang, yakni Direktur PAUD Kemendikbudristek Arman Agung, Ketua Asosiasi Perkumpulan PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini) Indonesia, Nur Hamzah, akademisi dari UNJ, Otib Satibi, serta PTP Bidang Kurikulum Subdit PAI pada PAUD/TK, Masitah.
Dalam paparannya, Direktur PAUD Kemendikbudristek Arman Agung memberikan pandangannya mengenai standar kompetensi GPAI TK dan kualifikasi akademiknya. "Perkembangan zaman memengaruhi dimensi pengajaran pada siswa. Oleh karena itu, standar kompetensi GPAI TK agar dapat dicapai dan ditingkatkan sesuai regulasi yang ada. Selain itu, menurut Permedikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Kompetensi Guru PAUD, disebutkan bahwa kualifikasi akademik pendidik PAUD adalah memiliki ijazah DIPloma IV atau sarjana SI dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini yang diperoleh dari program studi terakreditasi," jelasnya.
Meski begitu, dirinya menegaskan perlunya diskresi atas potensi kesulitan dan kendala yang ada. Meski jelas menyebutkan standar yang dipersyaratkan, namun kualifikasi Pendidik PAUD bisa dikembangkan secara fleksibel. Pon pentingnya adalah kita bersama perlu menjaga jangan sampai kesempatan anak untuk mendapatkan pendidikan itu hilang," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Perkumpulan PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini) Indonesia, Nur Hamzah menyajikan materi "Peran Asosiasi PPIAUD dalam Membentuk Alumni Berkarakter". Dalam materi ini, Nur Hamzah berbicara tentang kompetensi GPAI TK dan nalar moderat yang perlu dikembangkan.
Dalam konteks kompetensi GPAI TK, Hamzah berbicara mengenai proyeksi pendidikan Abad 21. Dalam Proyeksi ini terdapat tiga isu besar, yakni Guru Berkarakter (Moral dan Kinerja), Kompetensi (Critical Thinking, entrepreneurship, inovasi, dan kolaborasi), dan literasi (Media, ekonomi, dll).
Pada sesi berikutnya, akademisi UNJ, Otib Satibi, menyampaikan atribusi khusus pada GPAI TK. "GPAI TK yang baik adalah guru yang mampu mengembangkan kondisi genius learning. Dalam upaya ini, terdapat delapan kompetensi yang perlu dikuasai GPAI TK, yakni menciptakan suasana kondusif, hubungkan, gambaran besar, tetapkan tujuan, pemasukan informal, aktivasi, demonstrasi, ulangi dan jangkarkan," paparnya.
Pada kesempatan akhir materi webinar, PTP Bidang Kurikulum Subdit PAI pada PAUD/TK, Masitah, menjelaskan pandangan mengenai perkembangan terkini Kurikulum Merdeka. "Capain pembelajaran yang menjadi inti Kurikulum merdeka terdiri dari tiga elemen dasar, yakni nilai agama dan budi pekerti, jati diri, dan dasar literasi (Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, Seni). Dalam kaitan itu, pengembangan PAI pada TK tertuang dalam elemen nilai agama dan budi pekerti yang menitikberatkan lima aspek PAI, yakni Al Quran, Hadis, Aqidah Akhlak, Ibadah, dan SKI," pungkasnya. (Han/Wahid)