Kemenag Dorong Peningkatan Kompetensi GPAI Sekolah Luar Biasa

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Bandung (Direktorat PAI) – Meskipun penuh tantangan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab mengajar dan mengasuh, GPAI SLB perlu terus meningkatkan kompetensinya. Hal demikian merupakan keniscayaan karena berbagai perkembangan dan kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bergerak dinamis.

Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Provinsi Jabar, Abudin, menyampaikan simpulan tersebut dalam kesempatan memberikan pengantar sekaligus membuka kegatan Peningkatan Kompetensi Guru SMPLB di Bandung yang diselenggarakan dari tanggal 10 – 12 Agustus 2022 di Bandung. Kegiatan ini diikuti 35 GPAI SLB dari wilayah Jabar, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung.

"Mengajar di Sekolah Luar Biasa itu penuh tantangan sekaligus kesempatan besar untuk meraih pahala jika keikhlasan mendasarinya. Sementara itu, tantangan yang ada harus dihadapi dengan peningkatan kompetensi dan pengetahuan," terangnya (10/8).

Dirinya juga menekankan kendala dan kondisi peningkatan kompetensi GPAI secara umum. "Dalam batas pendalaman yang saya lakukan, saya menemukan banyak sekali GPAI yang kurang atau malah tidak tahu regulasi pendidikan, semisal Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Oleh karena itu, GPAI perlu meningkatkan kompetensi penguasaan regulasi pendidikan dan regulasi lainnya. Dasar pengetahuan ini mutlak dikuasai dalam konteks pembelajaran yang dijalankan," tambahnya.

Ia menembahkan, GPAI harus mengembangakan kemampuan pedagogik sebagai dasar kemaampuan mengajar, begitu juga kompetensi lainnya. Jika dasar-dasar itu dikembangkan, para peserta didik juga akan maksimal belajar dan berprestasi.

Terkait karya tulis ilmiah GPAI, ia menilai bahwa titik lemah para guru adalah pada ranah literasi, khususnya dalam menuangkan gagasan dalam tulisan. Karenanya, Kanwil Kemenag Jabar mendukung sepenuhnya upaya penguatan literasi pada GPAI SLB. "Kami apresiatif dan sangat mendukung kegiatan seperti ini. GPAI SLB harus terus disapa dan dibersamai," ujarnya.

Sementara itu, Kasubdit PAI pada SMP/SMPLB, selaku penanggung jawab program dan kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru SMPLB berada dalam semangat besar untuk menampilkan wajah PAI yang dinamis dan progresif.

"GPAI dan kita semua warga PAI harus menampilkan wajah PAI yang dinamis, inovatif, dan produktif. Langkah ini menjadi penting dan strategis di tengah sorotan yang kerap diarahkan pada kalangan PAI terkait isu radikalisme dan semacamnya. Dengan menampilkan wajah PAI yang progresif, kita akan lebih menyibukkan diri pada kerja dan karya kreatif daripada menanggapi wacana negatif yang digelontorkan pihak tertentu tanpa karya," katanya.

"Dalam konteks demikian, Direktorat PAI menyediakan wahana literasi bagi GPAI dalam bentuk bantuan penyusunan dan penerbitan jurnal Ilmiah PAI SMP/SMPLB bagi MGMP dan SMPLB," jelasnya.

Agus menerangkan, tahun 2022 ini Direktorat PAI memberikan bantuan dan dukungan penyusunan dan penerbutan 45 jurnal ilmiah PAI SMP yang terdiri dari 29 jurnal MGMP Provinsi, 13 MGMP Kabupaten/Kota, dan dua SLB.

Ia mengharapkan Jurnal ini menjadi dukungan yang positif bagi wahana literasi GPAI. "Kami berharap, jurnal ini mampu menjadi panggung kreativitas literasi GPAI dan sarana silaturahim intelektual antarmereka dan warga PAI secara umum," harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pengembang Teknologi Pembelajaran Seksi Kesiswaan pada Subdit PAI SMP/SMPLB, Herry Zakaria Anshary, menyampaikan latar belakang pelaksanaan kegiatan. "Kegiatan peningkatan Kompetensi Guru SMPLB ini diarahkan untuk penguatan dan konsolidasi rencana penerbitan jurnal ilmiah PAI bagi SLB. Karena merupakan hal baru, penerbitan jurnal Ilmiah PAI di SLB perlu didukung dengan berbagai kesiapan teknis terkait, termasuk di dalamnya adalah kegiatan ini," pungkasnya.

(Adel/SubditSMP)




Terkait