Lampung Timur (Dit. PAI) -- Pada Era Revolusi Industri 4.0 ini, pengawas dituntut untuk dapat mengoperasikan instrumen-instrumen kepengawasan berbasis digital melalui penggunaan berbagai platform untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawas PAI.
Demikian simpulan penting materi pembinaan Direktorat PAI bagi Pengawas PAI dan GPAI TK Lampung Timur oleh Pengembang Teknologi Pendidikan (PTP) Bidang Kesiswaan Subdit PAI Pada PAUD dan TK, Herman (30/05/2022).
Lebih jauh, Herman mengungkapkan tantangan akses, keterjangkauan, dan infrastruktur digitalisasi. “Sudah pasti, sangatlah tidak mudah bagi pengawas PAI dalam memanfaatkan teknologi guna menunjang tugas sehari – hari, mengingat usia dan domisili para pengawas yang belum merata terjangkau oleh sinyal internet dan infrastruktur lain yang mendukung,“ terangnya.
“Untuk itu, tentu dibutuhkan pembinaan peningkatan kompetensi penguasaan IT secara berkala dan intensif, baik oleh Direktorat PAI melalui program PKB Pengawas PAI, Kanwil Kementerian Agama, maupun memberdayakan keberadaan Pokjawas Provinsi untuk membantu mengatasi kesenjangan ini,” jelas Herman.
Saat ini program Subdit PAI Paud TK yang terkait dengan Pengawas PAI adalah PKB Pengawas PAI. Program ini tengah dikerjasamakan dengan perusahaan Google, yaitu DUGI Academy. “Sampai saat ini sudah dilaksanakan 2 kegiatan PKB Pengawas PAI bekerjasama dengan Google untuk meningkatkan kemampuan Pengawas PAI dalam penguasaan TI,” jelas Herman.
Sementara itu, PTP Bidang Ketenagaan Subdit PAI Pada PAUD dan TK Suharno menekankan pentingnya para pengawas dan GPAI untuk terus meningkatkan kompetensi dan kapasitas mereka. “Tantangan dan perkembangan digital mengharuskan pengawas dan GPAI untuk lebih intensif meningkatkan kompetensi,” tandasnya.
Suharno menjelaskan, sesuai aplikasi SIAGA, Guru PAI di Lampung Timur tercatat 1100 orang, sementara Pengawas PAI Lampung Timur berjumlah 19 orang dengan beberapa di antaranya yang akan purna tugas pada tahun ini. Guru dan Pengawas PAI yang sudah tersertifikasi dan sudah dibayarkan berjumlah 346 orang, sementara yang sudah lulus pretest, dari jumlah peserta 482, sebanyak 431 orang.
Namun demikian, di Provinsi Lampung belum ada Pemda yang mensubsidi anggaran pelaksanaan PPG. Suharno berharap, para pengawas bisa terus mengawal program PPG ini dengan optimal. Ia juga menekankan, jumlah pengawas yang banyak perlu diikuti dengan dukungan anggaran untuk pelaksanaan pembinaan dan peningkatan kompetensinya.
Pada kesempatan yang sama, PTP Bidang Kurikulum Masitah menjelaskan peran strategis Forum Komunikasi Guru (FKG) PAI TK. Menurutnya, adalah sebuah keharusan bagi Forum FKG PAI TK kab/kota untuk menjadi pembimbing, pembina, dan penyambung informasi penting bagi para Guru TK di daerah.
FKG juga merupakan instrumen perpanjangan tangan dari Direktorat Jenderal Pendikan Islam dalam menyampaikan informasi atau kebijakan terkait GPAI dan kepengawasan di lembaga PAUD/TK.
“Dalam tugasnya sebagai pembina guru PAI di TK, para pengawas, sesuai dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, adalah pihak yang turut bertanggung jawab terhadap kemajuan pendidikan PAUD/TK dalam mengantarkan peserta didik menjadi anak yang bertakwa pada Tuhan YME dan berakhlak mulia,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Kelompok Kerja Pengawas PAI (Pokjawas) menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Dengan adanya kegiatan Pembinaan Pengawas PAI Provinsi Lampung oleh Direktorat PAI ini, kami sangat bangga sekali dan berharap agar kegiatan semacam ini tidak berhenti sampai di sini namun ada tindak lanjutnya, baik berupa diklat, workshop maupun seminar. Harapannya, hal demikian dapat menunjang upaya optimalisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai pengawas PAI,” harapnya.
Kegiatan pembinaan ini diadakan atas kerja sama antara Pokjawas Provinsi Lampung dengan Forum Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-kanak (FKG PAI TK) dan dihadiri oleh para Pengawas PAI dan FKG PAI TK dan Guru PAI TK dari 15 kab/kota se-Provinsi Lampung. (Han/Win)