Palembang (Dit. PAI), Ketua Panitia Nasional PPG Kementerian Agama, Suyitno, meninjau Pelaksanaan Seleksi Akademik (Pretest) Pendidikan Profesi Guru" />

Tinjau Pretest PPG GPAI, Ketua Pannas PPG Harap Guru Perkuat Literasi Digital

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Palembang (Dit. PAI), Ketua Panitia Nasional PPG Kementerian Agama, Suyitno, meninjau Pelaksanaan Seleksi Akademik (Pretest) Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam (PPG PAI) di UIN Raden Fatah Palembang. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Raden Fatah, menjadi salah satu lokasi pengawasan penyelenggaran pretest Tahun 2022. Peserta yang mengikuti Pretest berjumlah 16.173 Peserta.


Turut Hadir meninjau pelaksanaan pretest tersebut, Dekan FITK UIN Raden Fatah Palembang Abdullah Idi, Wakil Dekan 1 FITK, Muhammad Fauzi, Wakil Dekan 2, Fitri Oviyanti, Kabag FITK Eli Kusrini dan jajaran pejabat FITK.


Selain memastikan proses pengawasan di LPTK penyelenggara berjalan lancar, Suyitno yang juga Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) berdialog tentang kendala dan permasalahan yang ada selama pretest berlangsung.


Suyitno mengatakan bahwa guru di era sekarang perlu memperkuat literasi digital. “Tantangan guru ke depan semakin kompleks sehingga guru perlu memperkuat pengetahuan dan skill yang dibutuhkan di era digital,” jelasnya di Palembang, Sabtu (14/5).


Dalam kesempatan tersebut, Dekan FITK, Abdullah Idi menyampaikan rasa syukur dan terima kasih sudah dipercaya menjadi salah satu Tempat Ujian Kegiatan (TUK) penyelenggara pretest seleksi calon peserta PPG. Abdullah Idi juga memberikan apresiasi kepada panita dan para pengawas yang sigap dan terampil dalam membimbing dan mengarahkan peserta tes.


“Saya mengapresiasi kinirja seluruh tim dan panitia sehingga pretest pada setiap sesi di hari pertama dan kedua bisa berjalan dengan sukses”, jelasnya.


Sekprodi PPG FITK, Syutaridho menambahkan selain masalah teknis yang terkait jaringan listrik, tidak ada kendala yang berarti.


“Secara umum pelaksanaan pretet berjalan lancar sekalipun ada peserta yang sudah lansia dan kemampuan IT-nya kurang, ada juga peserta yang masih melanggar peraturan seperti menggunakan ponsel saat pretest berlangsung. Namun pengawas dapat segera mengatasi dengan mendampingi, menegur, dan memberikan peringatan kepada peserta yang melanggar aturan tersebut,” pungkasnya. (kha)



Terkait