Kemenag Persiapkan Jurnal Ilmiah PAI Tahap 2

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Bogor (Dit. PAI) -- Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama mempersiapkan peluncurkan Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam (PAI) tahap 2 bagi 30 Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI  tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Peluncuran tahap 1 telah sukses menghasilkan penerbitan Jurnal Ilmiah PAI SMP di 15 provinsi, dalam format cetak (P-ISSN) dan online (E-ISSN).

Peluncuran ini dikemas dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi ICT Guru dan Pengawas PAI dari 1 sampai 3 Juni di Bogor.

“Jurnal PAI SMP harus menjadi media yang enak dibaca dan memberi manfaat yang melintasi waktu,” kata Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah pada saat pembekalan kepada peserta kegiatan yang merupakan utusan berbagai MGMP provinsi dan kabupaten/kota (02/06/2022).

Menurut Amrullah, Jurnal PAI harus memiliki pesan yang kuat dalam menyampaikan perdamaian dan memberi manfaat pengembangan PAI. Dengan target demikian, pemilihan tema Jurnal yang tepat dan kualitas naskah yang sesuai standar menjadi penting dan menentukan.

Ia menambahkan, Jurnal PAI menjadi hal mendasar dan strategis sebagai sarana penguatan literasi PAI di kalangan guru dan pengawas, di samping untuk keperluan Karya Tulis Ilmiah (KTI).

“Selama ini para guru dan pengawas berkesulitan dalam menemukan jurnal ilmiah PAI. Penerbitan Jurnal Ilmiah PAI yang diprakarsai Direktorat PAI ini diharapkan menjadi solusi problem tersebut,” terangnya.

Terkait konten Jurnal Ilmiah PAI, dirinya mendorong penerbitan Jurnal Ilmiah PAI yang menyajikan penelitian dan metodologi yang mengedepankan semangat berkemajuan.

“Saya sampaikan, Jurnal PAI agar mampu menghadirkan informasi tentang metodologi yang bermanfaat bagi kemajuan Pendidikan Agama Islam secara umum. Saat ini kita mulai penerbitan Jurnal dari jenjang SMP lebih dahulu,” kata Amrullah.

Di akhir sambutan, Amrullah mengingatkan pentingnya insersi program prioritas Kemenag dalam Jurnal PAI. “Saya harapkan, Jurnal PAI juga berisi program prioritas Kemenag, bukan hanya soal Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jurnal dapat diisi mengenai perspektif dan pelaksanaan nilai moderasi beragama pada siswa dan sekolah,” harapnya.

Acara ini menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, adviser dari tim Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) tentang Moderasi Beragama, dan pakar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk pengelolaan jurnal ilmiah. (HeryZ/SubditSMP)



Terkait